38 Kilogram Sabu Disita, Tangkapan Terbesar di Kaltara
›
38 Kilogram Sabu Disita,...
Iklan
38 Kilogram Sabu Disita, Tangkapan Terbesar di Kaltara
Sebanyak 38 kilogram sabu yang dibawa seorang kurir dari Tawau, Malaysia, disita petugas di Tanjung Selor, Kalimantan Utara, Sabtu (21/7/2019). Tangkapan ini adalah yang terbesar selama Provinsi Kalimantan Utara berdiri sejak 2012.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
TANJUNG SELOR, KOMPAS — Sebanyak 38 kilogram sabu yang dibawa seorang kurir dari Tawau, Malaysia, disita petugas di Tanjung Selor, Kalimantan Utara, Sabtu (21/7/2019). Tangkapan ini adalah yang terbesar selama Provinsi Kalimantan Utara berdiri sejak 2012.
Kapolres Bulungan Ajun Komisaris Besar Andreas Susanto Nugroho, Minggu (21/7/2019), di Tarakan, mengatakan, pengungkapan penyelundupan sabu itu merupakan pengembangan dari informasi masyarakat dan pengintaian selama sebulan. Tersangka AF (20) ditangkap di Tanjung Selor saat membawa sabu dengan mengendarai minibus.
”Sabtu sekitar pukul 07.30 Wita, kami menghentikan sebuah kendaraan minibus di Jalan Jelarai, Tanjung Selor, dan mendapati dua tas hitam berisi 38 kilogram sabu dalam kemasan plastik. Tim gabungan terdiri dari kepolisian, Badan Narkotika Nasional (BNN), serta Bea dan Cukai Tarakan,” ujar Andreas saat siaran pers di Polres Bulungan.
Ia mengatakan, dengan asumsi 1 gram digunakan oleh lima orang, sabu itu bisa digunakan oleh 190.000 jiwa. Berdasarkan pemeriksaan awal, narkotika akan didistribusikan ke sejumlah wilayah di Kaltara dan Kalimantan Timur.
Saat ini, polisi masih mendalami kasus ini untuk menggali jaringan pengedar narkoba yang masuk melalui perbatasan Indonesia dan Malaysia di Kalimantan Utara. Tersangka dikenai Pasal 114 Ayat (2) dan Pasal 112 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup.
Kaltara berbatasan langsung dengan Malaysia, di darat maupun laut. Hal ini membuat pengawasan di Kaltara butuh tenaga ekstra. Setidaknya, terdapat lebih dari 300 jalur tidak resmi (jalur tikus) yang kerap digunakan untuk penyelundupan narkoba, makanan, dan minuman keras dari Malaysia.
Terdapat tiga pulau yang berbatasan langsung dengan Malaysia, yakni Nunukan, Tarakan, dan Sebatik. Khusus Sebatik, wilayahnya terbagi dua dengan Malaysia. Hal itu membuat perdagangan lintas batas ilegal tak terhindarkan. Para penyelundup biasanya tidak hanya menggunakan satu jalur untuk menyalurkan barang-barang itu, tersambung antara jalur darat dan laut.
Kepala Subdirektorat Darat dan Lintas Batas Direktorat Interdiksi Badan Narkotika Nasional Komisaris Besar Heri Istu Hariono mengatakan, wilayah yang luas dan banyaknya pulau menjadi tantangan menutup ruang dan pintu masuk jalur narkotika ke wilayah Indonesia.
”Kami sudah siaga di pos terpadu yang terdiri dari BNN, Bea dan Cukai, serta kepolisian di lintas batas. Kami akan tingkatkan pengawasan. Kami juga membutuhkan peran masyarakat berupa informasi dalam mengungkap berbagai penyelundupan di perbatasan,” kata Heri.
Sebagian besar pengungkapan narkoba di Kaltara ada di jalur darat. Jalur laut yang cukup luas membuat pengawasan tidak bisa menyeluruh.
Ia mengatakan, sebagian besar pengungkapan narkoba di Kaltara ada di jalur darat. Jalur laut yang cukup luas membuat pengawasan tidak bisa menyeluruh. Barang-barang itu kerap dibawa melalui jalur laut ke Sulawesi atau Jawa.
Tingginya potensi penyelundupan narkoba di perbatasan disiasati dengan koordinasi lintas sektor serta dengan BNN Malaysia. Selain itu, ada juga koordinasi melalui interpol yang dilakukan polisi. Jalan lain yang sudah dilakukan adalah melalui bantuan liaison officer ke Tawau, Malaysia.
Kemasan sabu yang dibawa AF ini berbeda dengan kebanyakan kemasan sabu-sabu yang masuk ke Indonesia. Biasanya, sabu dikemas dalam kemasan plastik teh China. Namun, kali ini hanya dikemas dalam plastik putih.
Kepala Bea dan Cukai Tarakan Minhajuddin Napsah mengatakan, hal ini menjadi perhatian petugas di lapangan. Sebab, cara-cara baru mulai muncul dalam pengemasan sabu. ”Ini unik, tidak seperti biasanya. Ini akan jadi perhatian kami,” katanya.