Jumlah pemudik mulai melonjak. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Ambon mempercepat pengoperasian pos komando mudik Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 dari jadwal semula 18 menjadi 16 Desember.
Oleh
FRANS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Ambon mempercepat pengoperasian pos komando mudik Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 dari jadwal semula 18 menjadi 16 Desember. Langkah itu diambil setelah terjadi pergerakan arus mudik di luar dugaan otoritas pelabuhan. Seperti pada Jumat lalu, 6.000 orang datang dan pergi melalui Pelabuhan Yos Sudarso Ambon.
”Senin (16/12/2019) pekan depan sudah siap dioperasikan. Semua pihak terkait mulai bertugas di posko (pos komando) untuk membantu pelaksanaan mudik Natal dan Tahun Baru. Ini lebih cepat dua hari dari jadwal nasional yang baru dimulai pada 18 Desember. Untuk Ambon diberi kekhususan,” tutur Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Ambon Yefri Meidison kepada Kompas di Ambon.
Ini lebih cepat dua hari dari jadwal nasional yang baru dimulai pada 18 Desember. Untuk Ambon diberi kekhususan.
Hingga Sabtu petang, sejumlah fasilitas penunjang mudik di Pelabuhan Yos Soedarso dirampungkan, seperti pos informasi di halaman terminal keberangkatan. Sehari sebelumnya, Jumat, 13 Desember, pengerjaan pos dimaksud baru mencapai 50 persen. Petugas yang berjaga pun hanya otoritas pelabuhan dengan jumlah terbatas.
Menurut Yefri, pergerakan arus mudik pada Jumat itu menimbulkan kepadatan di pelabuhan karena daya tampung pelabuhan maksimal 500 orang. Sementara pemudik yang tiba dan berangkat menggunakan empat kapal itu berjumlah lebih kurang 6.000 orang. Petugas kewalahan, pemudik juga kebingungan. Kondisi itu mengagetkan petugas karena di luar dugaan mereka.
Berdasarkan pengamatan Kompas pada Jumat, ribuan pemudik yang berjubel di halaman ruang tunggu tidak diarahkan dengan baik. Petugas yang terlihat hanya pihak Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Ambon. Ada petugas dari PT Pelni, tetapi bertugas sebatas memeriksa tiket penumpang di pintu keberangkatan.
Pemudik yang menunggu waktu keberangkatan tidur di emperan ruang tunggu hingga halaman di tengah suhu panas yang mencapai 34 derajat celsius. Banyak pemudik yang membawa anak balita dan anak kecil kewalahan. Kondisi ruang tunggu itu tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tidak tampak ada perbaikan yang berarti demi kenyamanan pengguna.
Yefri mengatakan, pembukaan posko pada Senin nanti diikuti dengan pelepasan peserta mudik gratis yang diberangkatkan menggunakan Kapal Motor (KM) Sabuk Nusantara 72. Rute yang dilewati kapal tersebut adalah Ambon ke sejumlah daerah di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, antara lain Molu, Larat, Rumyaan, Tutukembong, dan Saumlaki.
Agusta Izaac, Kepala Seksi Manajemen Lalu Lintas Angkutan Laut Dinas Perhubungan Maluku, menyebutkan, peserta mudik gratis yang diangkut kapal tersebut sebanyak 474 orang. Mudik gratis merupakan program Pemerintah Provinsi Maluku. Sebanyak lima rute dilayani mudik gratis yang sebagian besar dengan tujuan tenggara hingga selatan Maluku.
Peserta mudik gratis lainnya dilayani KM Sabuk Nusantara 71 dari Ambon ke sejumlah pulau di Kabupaten Maluku Barat Daya, seperti Babar, Wulur, Romang, Kisar, Leti, Moa, Luang, Lakor, dan Marsela. Adapun KM Sabuk Nusantara 87 akan meleyani rute Ambon ke pulau-pulau lain, juga di Maluku Barat Daya, seperti Wetar dan Lirang. Jumlah pendaftar mudik gratis kini mencapai 60 persen dari target 3.000 orang.
Ketua Komisi III DPRD Provinsi Maluku Amos Yeremias berharap, pihak Pelni tidak memberlakukan sistem one man one seat atau satu orang satu tempat tidur yang mulai diberlakukan pada 1 Agustus 2019. Khusus untuk masa mudik, perlu pertimbangan karena banyak pemudik bakal tidak mendapatkan tiket. Tiket yang dijual berdasarkan jumlah tempat tidur.
”Sistem ini bagus karena setiap penumpang yang naik pasti kebagian tempat tidur. Namun, yang perlu diingat adalah saat ini musim mudik sehingga terjadi lonjakan jumlah penumpang,” ujarnya.
Menurut data PT Pelni Cabang Ambon, penumpang kapal laut diperkirakan naik sekitar 3 persen dibandingkan dengan masa mudik tahun 2018 yang mencapai 56.773.