Menjaga Harapan Tak Mati di Tengah Pandemi Covid-19
›
Menjaga Harapan Tak Mati di...
Iklan
Menjaga Harapan Tak Mati di Tengah Pandemi Covid-19
Kita memang belum tahu kapan cekaman pandemi Covid-19 akan berakhir. Segenap ikhtiar mesti berlanjut. Namun, satu hal yang tak kalah penting adalah menjaga harapan tidak surut dan mati di tengah pandemi.
Oleh
C ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
Wahana antariksa Crew Dragon berhasil diluncurkan pada Sabtu (30/5/2020) sore waktu Florida, Amerika Serikat, atau Minggu (31/5/2020) dini hari WIB. Berbagai pernik yang menyertainya pun menjadi perhatian. Tak terkecuali tentang alat tulis yang dipakai oleh astronot saat berada dalam kondisi hampa udara di luar angkasa.
Melalui akun instagram Fisher Space Pen Co, misalnya, salah seorang warganet di AS bertanya tentang model pena angkasa luar yang dibawa kedua astronot di SpaceX Crew Dragon itu.
Sebagai gambaran, sejarah penemuan pena angkasa luar oleh Paul C Fisher sekian dekade silam telah banyak ditulis dan dapat ditelusuri lewat laman internet. Kisahnya pun menjadi bagian legenda urban.
Ringkasnya, pena biasa tidak dapat digunakan pada kondisi hampa udara seperti di luar angkasa. Ketiadaan gravitasi dan tekanan udara menjadi penyebabnya. Namun, melalui kegigihan berinovasi, Paul C Fisher akhirnya mampu membuat sebuah pena yang lancar digunakan menulis pada kondisi nol gravitasi. NASA pun memilih Fisher Space Pen untuk dipakai para astronot sejak akhir dekade 1960-an.
Pena yang menerapkan teknologi bertekanan tertutup, dengan tinta khusus, itu disebutkan mampu dipakai untuk menulis di dalam air dan pada kondisi suhu ekstrem. Di keseharian, pena tersebut juga dapat diaplikasikan dari berbagai sudut, termasuk untuk menulis pada posisi terbalik, misalnya, saat kita sedang berbaring dan harus menulis kertas dari arah bawah.
Goes anywhere, writes everywhere pun menjadi slogan produsen pena Fisher tersebut. Produk alat tulis Fisher Space Pen dengan berbagai variasi modelnya hingga kini telah dipasarkan secara luas.
Kisah inspiratif, termasuk menyangkut inovasi, dapat menjaga harapan tetap menyala. Apalagi, secara praktis, inovasi efektif untuk memberi solusi permasalahan yang dihadapi umat manusia.
Banyak penemuan, terobosan, pendekatan, dan berbagai langkah baru selama ini muncul di berbagai bidang untuk menjawab tantangan atau kendala yang menghadang. Tak pelak, inovasi harus selalu mendapat perhatian dari berbagai pihak.
Saat ini, Indonesia dan banyak negara di dunia sedang menghadapi pandemi Covid-19 dengan segenap dampaknya. Inovasi di bidang kesehatan sebagai ikhtiar bersama kini didambakan menghasilkan sesuatu yang dapat mengatasi pandemi.
Jangan dilupakan bahwa setiap pihak berperan dalam upaya bersama menangani masalah Covid-19. Kejelian dibutuhkan untuk selalu memilih langkah terbaik dari sekian pilihan yang ada untuk mengatasi virus korona jenis baru tersebut.
Pemerintah harus mengambil kebijakan yang tepat. Masyarakat dan pemangku kepentingan di segala bidang pun wajib berdisiplin menjaga protokol kesehatan. Kita tidak boleh lelah, apalagi sampai patah arang, dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Apabila pandemi Covid-19 ini diibaratkan terowongan gelap, sampai sekarang ujung terangnya belum terlihat. Memang bukan perkara mudah untuk memperkirakan akhir cekaman pandemi Covid-19. Hingga Jumat (5/6/2020), virus telah menjangkiti 29.521 orang dan menyebabkan 1.770 orang meninggal di Indonesia.
Jika pandemi Covid-19 ini diibaratkan terowongan gelap, sampai sekarang ujung terangnya belum terlihat.
Meminjam kalimat Abraham Lincoln (1809-1865), Presiden ke-16 Amerika Serikat, cara terbaik untuk memprediksi masa depan adalah dengan menciptakannya. Jadi, saat ini, mari kita semua terus berusaha ”menciptakan” masa depan yang terbebas dari pandemi Covid-19. Masa depan yang layak diperjuangkan secara total.
Kemampuan kita semua untuk sekuat mungkin mencegah penyebaran virus, sembari secara simultan menyembuhkan para pasien Covid-19, akan menentukan keberhasilan mengatasi pandemi ini. Mari tetap menyalakan harapan.