logo Kompas.id
Kesejahteraan Petani Tertekan ...
Iklan

Kesejahteraan Petani Tertekan di Tengah Pandemi

Nilai tukar petani tertekan di bawah titik impas dua bulan terakhir. Sektor pertanian semestinya menjadi kunci bertahan di tengah pandemi. Namun, para pelaku utamanya tidak kunjung sejahtera.

Oleh
M Paschalia Judith J
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/wdTVXeBhFZnTxxpe-5yvlzlqlkQ=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2Feb793dd3-ee3c-4830-a04b-c626219c2ed7_jpg.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Petani bersiap menjual kubis kepada tengkulak di Desa Keditan, Ngablak, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (9/6/2020). Hasil panen itu saat ini hanya laku dijual kepada tengkulak seharga Rp 2.000 per kilogram.

JAKARTA, KOMPAS — Selama dua bulan berturut-turut, nilai tukar petani atau NTP, salah satu indikator pengukur kesejahteraan petani, berada di bawah titik impasnya. Situasi itu mengindikasikan tertekannya daya beli dan kesejahteraan petani.

Situasi itu sekaligus menjadi alarm bagi pemerintah untuk memperhatikan petani sebagai pelaku utama produksi pangan di dalam negeri. Badan Pusat Statistik (BPS), Rabu (1/7/2020), memublikasikan data NTP Juni 2020 yang mencapai 99,6. Angka itu naik 0,13 persen dari bulan sebelumnya.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000