Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas PUPR Kota Tangerang mengosongkan delapan tandon yang tersebar di beberapa wilayah Kota Tangerang, Banten. Langkah ini merupakan upaya mencegah terulangnya banjir.
Oleh
Agnes Rita Sulistyawaty
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas PUPR Kota Tangerang mengosongkan delapan tandon yang tersebar di beberapa wilayah Kota Tangerang, Banten. Langkah ini merupakan upaya mencegah terulangnya banjir.
”Mulai dari tandon Garden City, Pondok Bahar, hingga tanggul Kali Ledug sudah kami kosongkan. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya penampungan air sementara sebelum masuk ke saluran pembuang,” ujar Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin, Senin (13/1/2020), dalam keterangan pers yang dilansir di situs resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang.
Selain pengosongan tandon, Pemkot juga melakukan normalisasi saluran air, pengangkutan eceng gondok, dan perbaikan tanggul secara permanen.
”Normalisasi saluran air di wilayah Kecamatan Periuk juga turut kami kerjakan. Perbaikan secara permanen pada 14 tanggul yang mengalami kerusakan juga berjalan dengan lancar. Tak luput eceng gondok dan sampah yang menyumbat saluran atau pintu air juga sudah kami bersihkan,” katanya.
Mulai dari tandon Garden City, Pondok Bahar, hingga tanggul Kali Ledug sudah kami kosongkan. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya penampungan air sementara sebelum masuk ke saluran pembuang.
Saat banjir awal tahun ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat tinggi banjir maksimal di Kota Tangerang mencapai 3 meter. Enam orang meninggal akibat banjir di Kota Tangerang. Di Kota Tangerang, tercatat 53.931 jiwa terdampak.
Jalan ambles
Pada kesempatan yang sama, Sachrudin juga membahas perihal ruas jalan ambles dengan kedalaman 2,5 meter dan lebar lebih dari 2 meter di bawah jembatan penyeberangan orang (JPO) SDN Inpres Tanah Tinggi, Jalan Daan Mogot, Tangerang. Jalan itu kini tengah diperbaiki.
”Kemarin, Pemkot Tangerang sudah berkordinasi langsung dengan pihak Kementerian PUPR. Direncanakan akan rampung dalam tujuh hari ke depan,” ujar Sachrudin.
Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan perbaikan berlangsung selama sepekan. Perbaikan meliputi penggantian pipa saluran pembuangan air dengan gorong-gorong beton; penggantian pipa air minum yang patah; menimbun area yang ambles dengan material agregat, seperti pasir, kerikil, dan batu; serta pengaspalan.
Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Wilayah 1 DKI Jakarta Kementerian PUPR Yonatan menargetkan pekerjaan itu rampung hari ini. ”Targetnya ganti saluran air selesai hari ini karena beban kendaraan yang melintas bisa membuat jalan ambles lagi. Keseluruhan pekerjaan akan tuntas dalam sepekan karena jalan tidak ditutup selama perbaikan,” kata Yonatan.
Pada bagian jalan yang tidak ambles dipasang lempengan baja untuk memperkuat struktur jalan.