Berbenah, bersih-bersih, khususnya untuk mencegah meluasnya pandemi Covid-19 di Ibu Kota.
Oleh
Helena F Nababan
·4 menit baca
Saat aktivitas sehari-hari yang biasa membuat Jakarta riuh dan sibuk kini mereda, ada jeda waktu untuk berbenah. Berbenah khususnya tetap untuk mencegah meluasnya pandemi Covid-19. Sepanjang Selasa (17/3/2020) kemarin, seluruh ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) ditutup dan dilakukan pembersihan. Hal demikian juga terjadi di pasar-pasar di lingkungan PD Pasar Jaya.
Tuty Kusumawati, Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Selasa (17/03/2020), menjelaskan, RPTRA di wilayah Pemprov DKI Jakarta ditutup mulai 14 Maret hingga 28 Maret. Penutupan RPTRA, katanya, untuk dibersihkan dan dilakukan penyemprotan dengan disinfektan.
”Total ada 312 RPTRA. Ditutup semua secara serentak untuk pembersihan,” kata Tuty.
Upaya pembersihan tempat umum juga dilakukan PD Pasar Jaya. BUMD milik Pemprov DKI Jakarta itu melakukan pembersihan pasar-pasar yang pengelolaannya di bawah Perumda Pasar Jaya.
Arief Nasrudin, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, menjelaskan, pasar sebagai sentra ekonomi setiap hari tidak pernah putus dari aktivitas jual beli masyarakat.
Namun, dengan merebaknya virus korona, lanjut Arief, Pasar Jaya mengupayakan antisipasi pencegahan persebaran virus. Pasar Jaya menjadwalkan penyemprotan disinfektan di pasar dan sarana ibadah yang ada di pasar dalam rangka menjaga kebersihan 153 pasar di lingkungan Pasar Jaya.
Lalu, akan ada pembatasan akses masuk di pintu masuk pasar. ”Para kepala divisi, manajer, dan kepala pasar diimbau agar melakukan pembatasan berupa jalur akses pintu masuk ke dalam pasar sebagai upaya pencegahan,” kata Arief.
Pasar sebagai sentra ekonomi setiap hari tidak pernah putus dari aktivitas jual beli masyarakat.
Di setiap pintu masuk yang sudah diputuskan menjadi pintu utama, akan terdapat petugas keamanan yang mengecek dengan thermal gun. Jika memang di sejumlah pasar sistem keluar masuknya lebih dari satu pintu, thermal gun yang ditempatkan, jumlahnya disesuaikan dengan pintu masuk tersebut.
Lebih lanjut, kata Arief, jika ditemukan masyarakat yang terindikasi bersuhu tubuh tinggi di atas 38 derajat celsius, para manajer dan kepala pasar diminta memberikan masker secara gratis dan membawanya langsung ke ruangan khusus yang saat ini tengah disiapkan. Karena sesuai protokol penanganan, mereka yang terindikasi terkena virus korona tidak boleh berinteraksi dengan orang lain, apalagi menggunakan sarana publik, karena dapat menyebarkan virus korona.
Walau demikian, lanjutnya, petugas pasar tidak boleh langsung memvonis mereka yang bersuhu tubuh tinggi pasti terindikasi Covid-19. Petugas di pintu masuk cukup mendata identitas masyarakat yang bersuhu tubuh tinggi tersebut.
Manajer atau kepala pasar cukup menelepon nomor layanan darurat tanggap korona dari Pemprov DKI supaya bisa langsung diberikan penanganan oleh petugas dari dinas kesehatan terdekat. Selain itu, di setiap pintu masuk pasar akan disiapkan hand sanitizer bagi pengunjung dan pedagang yang masuk ke dalam pasar.
Upaya yang sama juga dilakukan di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Arief Prasetyo Adi, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, selaku pengelola PIBC memastikan PIBC beroperasi normal dengan kewaspadaan.
Tingkat kewaspadan ini dilakukan Food Station dengan melakukan edukasi mengenai Covid-19 kepada karyawan dengan menerapkan penggunaan masker dan penggunaan hand sanitizer untuk kebersihan tangan, serta penyemprotan ruang kerja dengan disinfektan yang dilakukan, Selasa kemarin.
Selain itu, dijalankan juga pengecekan suhu tubuh dengan thermal gun kepada karyawan dan pedagang. Apabila ditemukan karyawan dan pedagang dengan suhu tubuh di atas 37,5℃, diminta menuju ke pelayanan kesehatan.
Meski waspada, Arief menyampaikan, PIBC masih beroperasi normal dan stok beras saat ini di PIBC dalam kondisi aman. ”Saat ini PIBC beroperasi normal seperti biasa. Pedagang dan para pembeli masih hilir mudik untuk membeli beras,” kata Arief.
Adapun stok beras di PIBC per Senin, 16 Maret 2020, sampai dengan Selasa, 17 Maret 2020, pukul 07.00 sebanyak 30.101 ton. ”Ini cukup untuk memenuhi kebutuhan beras di Jakarta,” kata Arief.
PNS kerja dari rumah
Sesuai dengan arahan tindak lanjut dari Presiden RI dan Menteri PAN dan RB, PNS di lingkungan Pemprov DKI Jakarta mulai bekerja dari rumah. Susi Nurhati, Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta, menjelaskan, saat ini sebagian besar staf dinas pendidikan sudah mulai bekerja dari rumah. Dengan acuan surat edaran Gubernur No 2 Tahun 2020, maka tetap ada pegawai yang masuk untuk pelayanan.
”Ada yang bekerja dari rumah. Ada beberapa orang yang bekerja dari kantor untuk pelayanan,” kata Susi.
Chaidir, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, menjelaskan, mengacu pada SE itu, penyesuaian jadwal bekerja bagi PNS mulai 17 Maret sampai 31 Maret 2020.