MIMIKA, KOMPAS — Aksi penembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Sabinus Waker di Tembagapura kembali terjadi pada Jumat (3/11) pukul 14.30 WIT. Sebuah mobil yang dikendarai salah seorang karyawan PT Freeport Indonesia diberondong tujuh kali tembakan di jalan Mil 69.
Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar ketika dikonfirmasi membenarkan adanya aksi penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Mil 69.
”Tak ada korban jiwa dalam insiden ini. Anggota KKB melepaskan tembakan dari daerah bukit di ketinggian sekitar 300 meter,” ujar Boy.
Ia pun menyatakan, anggota Brimob dari Kalimantan Tengah yang diperbantukan ke Mimika bersama aparat kepolisian setempat masih mengejar para pelaku penembakan.
”Situasi di areal penambangan PT Freeport Indonesia masih kondusif. Aksi penembakan pihak KKB masih berada di luar areal tersebut,” kata mantan Kepala Divisi Humas Polri ini.
Saya meminta agar aparat keamanan segera menindak tegas kelompok ini karena menimbulkan jatuh korban luka dan meninggal.
Gubernur Papua Lukas Enembe meminta aparat keamanan segera menghentikan aksi penembakan di areal kerja PT Freeport Indonesia di Tembagapura.
”Saya baru mengetahui adanya KKB di Tembagapura dari media massa. Saya meminta agar aparat keamanan segera menindak tegas kelompok ini karena menimbulkan jatuh korban luka dan meninggal,” tutur Lukas.
Diketahui dari data Bidang Humas Polda Papua, terjadi sembilan aksi penembakan yang dimulai sejak 21 Oktober dan terakhir pada 29 Oktober 2017.
Total 10 korban luka dan satu korban meninggal akibat tembakan, yakni anggota Brimob Detasemen B Timika, Briptu Berry Pramana Putra.
Sementara ke-10 korban luka itu terdiri dari 6 anggota Brimob Detasemen B Timika, 1 tenaga dokter, 1 pegawai Freeport, seorang sopir Rumah Sakit Waa Banti, dan seorang warga setempat bernama Serina Kobogau.