Korban terduga keracunan makanan di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, sudah kembali ke rumah masing-masing. Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kapuas memantau kesehatan mereka di desa masing-masing.
Oleh
Dionisius Triwibowo
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Korban terduga keracunan makanan di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, sudah kembali ke rumah masing-masing. Pemerintah melalui Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kapuas memantau kesehatan mereka di desa masing-masing.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Panahatan Sinaga saat dihubungi dari Palangkaraya, Minggu (2/6/2019).
Sebelumnya, sebanyak 290 orang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soemarno Sosroatmodjo di Kapuas, Kamis (23/5). Mereka diduga keracunan setelah menyantap hidangan buka puasa bersama di Masjid Nurul Istiqomah, Desa Narahan, Kecamatan Pulau Petak, Kapuas.
Kegiatan itu rutin dilaksanakan setiap tahun dan diselenggarakan pemerintah kabupaten. Saat itu, acara buka puasa bersama dihadiri lebih kurang 300 orang, termasuk Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat. Saat ini, sampel makanan sedang diuji di laboratorium dan polisi tengah melakukan pemeriksaan saksi dan menyelidiki dugaan keracunan makanan tersebut.
Panahatan mengungkapkan, saat ini semua pasien dugaan keracunan sudah kembali ke rumah masing-masing. Kepulangan mereka setelah mendapat kepastian kondisi kesehatan dari pihak rumah sakit. ”Kami sudah koordinasi dengan semua pihak dan tetap memantau keadaan dan kesehatan mereka di desa-desa,” ucap Panahatan.
Panahatan menjelaskan, pihaknya menyiapkan anggaran untuk terus melakukan pengawasan di desa-desa tempat para korban tinggal. Sebagian korban berasal dari lima desa di Kecamatan Pulau Petak dan beberapa orang berasal dari kecamatan lain.
Kejadian keracunan itu membuat Bupati Kapuas menetapkan peristiwa tersebut sebagai kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan. Biaya perawatan dan pengawasan kesehatan para korban ditanggung pemerintah kabupaten.
Direktur RSUD dr Soemarno Sosroatmodjo Agus Waluyo mengungkapkan, sampai saat ini beberapa pasien masih melakukan rawat jalan. Meskipun demikian, sebagian besar korban dugaan keracunan sudah pulih dan kembali sehat.
”Beberapa pasien yang dirawat intensif pun sudah bisa pulang ke rumah. Meskipun demikian, perkembangannya masih akan terus dipantau,” kata Agus.