Cuaca menjadi kendala pemadaman kebakaran lahan di kawasan Taman Hutan Raya R Soerjo di lereng Gunung Arjuna, Jawa Timur. Helikopter tak dapat memadamkan api di lokasi tersebut karena terhalang kabut.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Cuaca menjadi kendala pemadaman kebakaran lahan di kawasan Taman Hutan Raya R Soerjo di lereng Gunung Arjuna, Jawa Timur. Sejak Selasa (15/10/2019) sore hingga Rabu (16/10) siang, helikopter MI8-MTV RDPL-34260 milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana gagal melakukan penyiraman dari udara akibat terhalang kabut.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Bagyo Setiono, Rabu siang, mengatakan, pihaknya masih menunggu perkembangan cuaca. Jika sampai pukul 17.00 cuaca tidak juga membaik, penyiraman (water bombing) dari udara untuk hari ini terpaksa kembali dibatalkan.
Fisik gunung tidak tampak akibat tertutup kabut, obyek tidak bisa terlihat secara visual.
”Sejak Rabu pagi, helikopter dan semua kru siap terbang. Hanya cuaca kami tidak bisa mengatur. Fisik gunung tidak tampak akibat tertutup kabut, obyek tidak bisa terlihat secara visual. Kami bisa menggunakan acuan titik koordinat sebenarnya, tetapi tidak bisa mengamati lebih jauh perkembangan api,” kata Bagyo.
Helikopter MI8-MTV RDPL-34260 tiba di Bandara Abdulrachman Saleh, Malang, pada Selasa siang. Pukul 14.30, helikopter mengudara untuk mengambil air di Waduk Selorejo dengan target melakukan pemadaman di titik pertama di Curah Sriti, Blok Putuk Lembu, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, dan Watu Bagong.
Karena terkendala kabut, helikopter akhirnya hanya melakukan observasi lapangan dan terbang 30 menit sebelum akhirnya kembali lagi ke Bandara Abdulrachman Saleh.
Berdasarkan informasi dari pihak Tahura R Soerjo, Selasa siang, beberapa titik api terdeteksi, antara lain di Garotan, Putuk Dali, Curah Kebon, dan Tung Medot, semua di wilayah Kabupaten Pasuruan. Ada juga titik api di Putuk Kencur, Kukusan, dan Kali Jarak di Kabupaten Mojokerto.
Menurut Bagyo, sejauh ini kawasan lereng Arjuna, khususnya yang berada di wilayah Kabupaten Malang, masih kering. Hujan baru turun di wilayah lereng yang masuk Kabupaten Jombang. ”Titik api sebenarnya sudah padam, tapi masih dikawatirkan ada sisa-sisa bara di bawah,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Unit Pelaksana Teknis Tahura R Soerjo Ahmad Wahyudi mengatakan, untuk kebakaran di wilayah Kabupaten Malang, api kali pertama diketahui mulai membakar pada Kamis (10/10) pukul 18.00. Api sulit dipadamkan menggunakan cara konvensional karena terkendala medan berat dan angin cukup kencang.
Kebakaran lahan di kawasan Tahura R Soerjo sudah terjadi beberapa kali selama kemarau tahun ini. Sementara untuk pemadaman menggunakan metode water bombing ini merupakan kali kedua. Sebelumnya, akhir Juli-awal Agustus lalu, pemadaman menggunakan helikopter juga dilakukan di wilayah Tahura R Soerjo.