Untuk mencegah terulangnya banjir di sekitar Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya membangun satu bozem atau waduk di kawasan tersebut.
Oleh
IQBAL BASYARI/AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Untuk mencegah terulangnya banjir di sekitar Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya membangun satu bozem atau waduk di kawasan tersebut. Bozem dibuat untuk menampung air hujan agar tidak menggenangi kawasan yang lebih rendah.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Surabaya, Minggu (26/1/2020), mengatakan, banjir di kawasan Jalan Mayjen Sungkono, tepatnya di Ruko Darmo Park 2, salah satunya disebabkan box culvert atau saluran air (gorong-gorong) di kawasan tersebut masih kurang memadai.
Box culvert di kawasan Jalan Mayjen Sungkono di bagian atas sudah berukuran 4 meter persegi, tetapi di Ruko Darmo Park 2 yang lokasinya lebih rendah masih 1,2 meter persegi sehingga terjadi bottle neck.
Sejak 2017, Pemkot Surabaya memperbesar box culvert di kawasan Jalan Mayjen Sungkono hingga berukuran 4 meter persegi. Namun, hal itu belum dilakukan di depan kawasan Ruko Darmo Park 2 karena pengelola belum mengizinkan perluasan pembangunan box culvert yang diperkirakan mencapai pagar ruko.
”Box culvert di kawasan Jalan Mayjen Sungkono di bagian atas sudah berukuran 4 meter persegi, tetapi di Ruko Darmo Park 2 yang lokasinya lebih rendah masih 1,2 meter persegi sehingga terjadi bottle neck,” kata Risma.
Oleh sebab itu, pihaknya kini membangun bozem yang berada di Jalan Mayjen Sungkono di sisi utara atau kawasan yang topografinya di bagian atas. Bozem berukuran panjang 50 meter, lebar 15 meter, dan kedalaman hingga 3 meter ini diharapkan bisa mengurangi limpahan air di kawasan lebih tinggi agar tidak terjadi banjir di kawasan yang lebih rendah.
”Bozem ditargetkan selesai awal Februari 2020 dan akan dilengkapi taman agar bisa dimanfaatkan untuk ruang publik,” ujar Risma.
Sebelumnya pada Rabu (15/1/2020) banjir terjadi di Ruko Darmo Park 2. Banjir setinggi sekitar 80 sentimeter tersebut mengakibatkan ratusan sepeda motor yang diparkir terendam. Sekitar 2 jam seusai hujan reda, banjir sudah surut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati menambahkan, kawasan Ruko Darmo Park berada di daerah cekungan sehingga rawan banjir. Saluran air di kawasan ruko dan di depan ruko masih kecil sehingga kurang mampu mengalirkan air hujan. Sampah di kawasan itu juga masih berserakan sehingga sempat menutup saluran air.
Selain membangun bozem, pihaknya menyediakan pompa air portabel untuk membantu mengalirkan air jika saluran air di kawasan Ruko Darmo Park 2 meluber. Pompa akan disiagakan untuk mencegah genangan air di kawasan cekungan tersebut.
”Pipa utilitas di kawasan Jalan Mayjen Sungkono sekalian kami perbaiki dengan memindahkannya di dalam box culvert agar pemasangan box culvert tidak terhambat,” ucap Erna.
Ganti saluran air
Pemerintah Kota Surabaya tak hanya terus menambah sarana untuk mengantisipasi banjir. Selain sepanjang tahun mengeruk sungai dan saluran air, mereka juga rutin kerja bakti. Kerja bakti terus digalakkan agar warga Surabaya tak lagi membuang sampah di sebarang tempat. Kerja bakti juga salah satu cara mengantisipasi musim hujan.
”Pemkot Surabaya tidak bisa hanya mengandalkan pompa air. Saluran-saluran tetap perlu dipantau endapannya apakah sudah tinggi sehingga perlu dikeruk,” kata Risma.
Seperti saluran tengah di Tegalsari yang dibangun pada 2016. Setelah itu, saluran belum dibersihkan lagi sehingga sedimentasinya mencapai hampir 80 persen dari saluran eksisting. ”saluran eksisting sebetulnya sudah besar, tetapi karena sedimentasinya tinggi dan ada masalah, perlu dibersihkan dengan kerja bakti untuk menghindari munculnya persoalan,” katanya.
Meskipun Jalan Pasar Kembang termasuk jalan nasional, pemkot tetap membersihkannya. Alasannya, jika terjadi genangan air saat turun hujan, akan berimbas pada warga Kota Surabaya. Oleh karena itu, demi menyelesaikan persoalan saluran kecil itu, Wali Kota Risma bakal memasang box culvert berukuran besar dari Jalan Pasar Kembang hingga pertigaan Jalan Pandegiling.