Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat menyatakan satu wisatawan asal China berinisial YP yang dirawat di Kota Sorong bukanlah suspect virus korona. Sebab, pria berusia 39 tahun ini tidak menunjukkan gejala radang paru
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS - Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat menyatakan satu wisatawan asal China berinisial YP yang dirawat di Kota Sorong bukanlah suspect virus korona. Sebab, pria berusia 39 tahun ini tidak menunjukkan gejala radang paru-paru atau pneumonia.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Otto Parorongan saat dihubungi dari Jayapura, Selasa (28/1/2020).
Otto mengatakan, YP yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sele Be Solu Kota Sorong tidak menunjukkan gejala sesak napas dan radang paru-paru.
YP pun juga tidak mempunyai riwayat berkunjung ke kota-kota di China yang telah melaporkan kasus virus korona seperti Wuhan ataupun kontak dengan penderita (Otto Parorongan)
Diketahui dari data Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, YP mengalami gangguan kesehatan berupa flu disertai deman tinggi. YP berangkat dari China ke Jakarta pada tanggal 22 Januari 2020. Kemudian ia melanjutkan perjalanan ke Sorong dan Raja Ampat.
YP mengalami gejala flu disertai demam pada tanggal 24 Januari 2020. Kemudian ia dilarikan ke Rumah Sakit Pertamina Sorong pada Sabtu ( 25/12020). Namun, ia dipindahkan ke Rumah Rumah Sakit Umum Daerah Sele Be Solu Kota Sorong karena tidak ada ruang isolasi di Rumah Sakit Pertamina pada Minggu (26/1/2020).
"YP pun juga tidak mempunyai riwayat berkunjung ke kota-kota di China yang telah melaporkan kasus virus korona seperti Wuhan ataupun kontak dengan penderita, " kata Otto.
Ia menuturkan, penanganan YP saat ini masih dikategorikan sebagai kasus dalam pengawasan dan bukanlah suspek virus korona.
Pada penanganan kasus dalam pengawasan, lanjut Otto, pasien dapat diisolasi di rumahnya dengan pengawasan ketat dari petugas kesehatan. Namun, untuk memudahkan pengawasan dan pemantauan kondisi pasien maka dokter memutuskan untuk dilakukan rawat inap.
"Sampai saat ini YP masih menjalani pemeriksaan di ruang isolasi RSUD Sele Be Solu Kota Sorong. Rencananya ia akan dirawat selama tujuh hari untuk memastikan tidak terkena virus korona, " tuturnya.
Ia pun menambahkan, Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), rumah sakit, dan pihak-pihak terkait telah melakukan upaya deteksi dini dan pencegahan infeksi virus corona. Salah satunya dengan menyiagakan alat pemindai suhu (thermos-scanner) di bandara Dominique Eduard Osok Sorong dan Bandara Rendani Manokwari.
"Kami menghimbau masyarakat untuk tidak menyebarluaskan berita atau informasi yang sumbernya tidak jelas terkait penyakit ini untuk menghindari adanya kesalahpahaman dan kegaduhan yang tidak diinginkan, " tambahnya.
Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Sele Be Solu Kota Sorong, Sijanuddin mengatakan, kondisi YP terus membaik hingga Selasa siang ini. YP tak lagi demam tinggi dan batuknya sudah berkurang.
"Kami belum dapat menetapkan status YP tidak terkena virus korona. Sebab, kami masih menunggu keputusan dari Dinkes Papua Barat, " tutur Sijanuddin.