Dua Warga Dirawat Intensif di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh
Dua warga yang baru kembali dari luar negeri dirawat intensif di ruang khusus di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin Banda Aceh, Provinsi Aceh. Keduanya diketahui baru pulang dari luar negeri.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Dua warga yang baru kembali dari luar negeri dirawat intensif di ruang khusus di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin Banda Aceh, Provinsi Aceh. Mereka dirawat sampai keluar hasil pemeriksaan lebih lanjut oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah pada Kamis (12/3/2020) meninjau kesiapan Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh itu terkait penyebaran coronavirus disease (Covid-19). Rumah sakit milik Pemprov Aceh itu satu-satunya rumah sakit rujukan untuk pasien terpapar virus korona baru.
Melalui layar monitor Nova, didampingi Direktur RSUDZA Azharuddin, mengamati perawatan dua pasien di ruang isolasi. Pasien tersebut belum dianggap suspek korona, tetapi dirawat insentif sesuai dengan standar perawatan terhadap penderita virus menular itu.
”Secara prinsip, Aceh siap mengantisipasi dan merawat pasien terkait paparan korona. Beberapa alat yang belum lengkap akan segera dilengkapi,” kata Nova.
Pasien yang dirawat satu laki-laki dewasa dan satu perempuan dewasa. Mereka baru kembali dari Arab Saudi dan perempuan baru kembali dari Hong Kong. Pemeriksaan dilakukan sebagai bentuk antisipasi terpapar virus korona.
Secara prinsip, Aceh siap mengantisipasi dan merawat pasien terkait paparan korona. Beberapa alat yang belum lengkap akan segera dilengkapi.
Direktur RSUDZA Azharuddin mengatakan, berkas hasil pemeriksaan dikirimkan ke Kementerian Kesehatan RI di Jakarta. Hasil pemeriksaan lebih lanjut oleh tim Kemenkes dijadikan landasan menentukan perawatan lanjutan dua warga tersebut.
”Hasilnya akan keluar empat hari atau seminggu. Namun, tetap dirawat di rumah dua atau tiga minggu,” kata Azharuddin.
Petugas tetap memantau kondisi dua warga tersebut meski nantinya telah kembali dari rumah. Saat ini masih ada alat yang belum lengkap, yakni endoskopi untuk memeriksa organ dalam tubuh, seperti saluran cerna dan pernapasan. Dalam minggu ini, endoskopi akan didatangkan ke ruang isolasi itu.
”Semua alat kesehatan yang diperlukan harus sedia di sini karena tidak mungkin pasien dipindah ke ruang lain saat pemeriksaan,” kata Azharuddin.
Dia mengatakan, ruang isolasi disiapkan untuk pasien terduga terpapar virus korona. Pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan setelah beberapa warga Indonesia positif paparan korona.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan wabah korona sebagai pandemi global. Virus tersebut pertama sekali ditemukan di Kota Wuhan, China, tetapi kini menyebar ke banyak negara.