Pasien Positif Covid-19 di Riau Punya Riwayat Pergi ke Malaysia
Sejak 3 Maret sampai 17 Maret 2020, sebanyak 19 orang berada dalam pengawasan penyakit Covid-19 di Riau. Seorang di antaranya positif terserang penyakit yang disebabkan virus korona jenis baru.
Oleh
SYAHNAN RANGKUTI
·3 menit baca
PEKANBARU, KOMPAS — Seorang laki-laki berinisial M (63) dinyatakan positif terinfeksi virus SARS COV-2 di Riau. Sampai Rabu (18/3/2020) malam, laki-laki tersebut masih dalam perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit Arifin Ahmad, Kota Pekanbaru.
”Saat ini kondisi tuan M stabil. Tidak ada demam, tetapi masih ada batuk. Nafsu makan bagus. Kondisi umum cukup baik,” kata Indra Yovi, dokter Penanggung Jawab Penyakit Covid-19 di Riau, dalam pertemuan dengan wartawan di Kantor Dinas Kesehatan Riau di Pekanbaru, Rabu malam.
Hadir dalam pertemuan itu Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nasir dan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad (RSUD AA) Pekanbaru Nuzelli.
Yovi mengatakan, pasien M masuk ke RSUD AA pada 13 Maret. Saat ke rumah sakit, yang bersangkutan dalam kondisi demam dan batuk.
”Setelah dinyatakan positif, kami akan melakukan pengobatan sesuai prosedur. Ada beberapa pengobatan tambahan. Mudah-mudahan kondisinya membaik. Apabila dalam dua kali pemeriksaan lanjutan tidak ditemukan lagi virus SAR COV-2, pasien akan kami pulangkan,” kata Yovi.
Saya mengharapkan warga Riau, khususnya Pekanbaru, tetap tenang. Yang penting menjaga kesehatan. Jaga jarak sosial benar-benar dilakukan.
Yovi menambahkan, saat ini RSUD AA menangani empat pasien terkait Covid-19, termasuk M. Adapun tiga pasien lainnya masih dalam pengawasan sembari menunggu hasil pemeriksaan.
”Saya mengharapkan warga Riau, khususnya Pekanbaru, tetap tenang. Yang penting menjaga kesehatan. Jaga jarak sosial benar-benar dilakukan. Buat anak-anak yang libur sekolah, tetap berada di rumah, belajar. Jangan biarkan mereka berkeliaran agar mereka sehat. Jaga kesehatan, tidur cukup, dan rajin mencuci tangan,” tutur Yovi.
Riwayat bepergian ke Malaysia
Pada kesempatan sama, Direktur RSUD AA Nuzelli mengatakan, pasien M memiliki riwayat bepergian dari Malaysia dua pekan sebelumnya. Ketika masuk ke rumah sakit, gejalanya menunjukkan ciri-ciri terserang penyakit Covid-19 sehingga langsung diawasi tim medis di ruangan isolasi. Ternyata kecurigaan itu benar. Dari hasil pemeriksaan laboratorium, M dinyatakan positif terinfeksi virus korona jenis baru.
Dengan ditemukannya pasien Covid-19 di Riau, kata Nuzelli, pihak RSUD AA melakukan beberapa tindakan lebih ketat terhadap aturan rumah sakit. Sejak 18 Maret, misalnya, tidak ada lagi pasien yang boleh dibesuk. Rumah sakit meniadakan jam besuk. Adapun untuk pasien, hanya dibolehkan seorang kerabat atau anggota keluarga yang menjaga di ruangan.
”Kami berharap pengertian dari anggota keluarga dan kerabat pasien atas pembatasan ini,” kata Nuzelli.
Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nasir menambahkan, dari 3 Maret sampai 17 Maret 2020, tercatat 19 pasien dalam pengawasan tim medis. Sebanyak 10 orang sudah diperiksa spesimen, dan satu di antaranya dinyatakan positif. Adapun sembilan lainnya menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.
M adalah pasien pertama di Riau yang dinyatakan positif Covid-19. Sebelumnya, juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid 19, Achmad Yurianto, mengatakan, terdapat 227 pasien yang positif terinfeksi virus korona jenis baru pada 18 Maret 2020. Salah seorang di antaranya berasal dari Riau.
Provinsi Riau sudah menetapkan status Siaga Darurat Bencana Covid-19 sejak 16 Maret 2020. Beberapa kebijakan yang diambil adalah meliburkan semua sekolah dari tingkatan sekolah dasar sampai SMA. Mulai Rabu, jadwal masuk kerja pegawai negeri sipil diatur sehari libur dan sehari bekerja. Riau mempersiapkan dana penanganan Covid-19 sebesar Rp 11 miliar.
Selain itu, semua perguruan tinggi di Riau, seperti Universitas Riau, Universitas Lancang Kuning, Universitas Islam Riau, dan Universitas Islam Negeri Riau, telah meliburkan mahasiswanya sejak Senin. Sistem perkuliahan dilakukan secara dalam jaringan (online).