Rangkaian perayaan Paskah 2020 yang dirayakan umat Katolik melalui siaran langsung lewat kanal Youtube atau televisi di rumah masing-masing menjadi kesempatan berharga untuk berkumpul dan berdoa bersama keluarga.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Rangkaian perayaan Paskah 2020 yang dirayakan umat Katolik melalui siaran langsung lewat kanal Youtube atau saluran televisi di rumah masing-masing menjadi kesempatan berharga untuk berkumpul dan berdoa bersama keluarga. Langkah untuk mencegah persebaran virus korona baru itu menjadi kesempatan berharga untuk berbelarasa dengan orang-orang yang terdampak pandemi Covid-19.
”Lewat peristiwa wabah Covid-19 ini, kita diajak untuk berpantang dari kesibukan keseharian kita yang terkadang jadi kendala atau alasan bagi kita untuk bisa membangun relasi yang dekat dengan Allah, dengan anggota keluarga, dan sesama kita,” kata Pastor Valentinus Sumanto Winata, Pr saat memberikan khotbah dalam Ekaristi Paskah dari Gereja Katedral Kristus Raja, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (12/4/2020).
Dalam ekaristi yang disiarkan Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Purwokerto itu, Sumanto mengatakan, dirinya beberapa kali mendengar cerita dan ungkapan dari umat bahwa masa prapaskah dan Paskah tahun ini terasa berbeda. ”Biasanya, umat ada yang tidak antusias merasakan ekaristi, tetapi kini ada kerinduan mendalam atas ekaristi. Ada juga keluarga yang tidak pernah duduk bersama, ngobrol bersama, apalagi doa bersama, tetapi saat ini jadi kesempatan mereka untuk mengalami itu,” paparnya.
Sumanto menyampaikan, meski umat merayakan Paskah di rumah masing-masing dengan menatap televisi, laptop, atau ponsel, dia meyakini antusiasme dan semangat kebangkitan Tuhan Yesus tetap menyala di hati. ”Meskipun kita tidak bisa merayakan Paskah di gereja, saya yakin semangat Paskah kebangkitan Tuhan tetap kita rasakan saat ini juga. Ini menjadi saat kebangkitan kita semua untuk menatap masa depan kita,” ujarnya.
Ada bingkisan kasih bagi orang-orang yang terdampak Covid-19.
Pada Paskah 2020 ini, umat Katolik juga diajak untuk berbagi, antara lain, mengumpulkan sembako serta membuat masker untuk diberikan kepada mereka yang membutuhkan. ”Ada bingkisan kasih bagi orang-orang yang terdampak Covid-19. Itulah wujud Yesus yang solider dengan kita manusia. Yesus masuk ke kehidupan kita, bukan hanya melihat-lihat, melainkan juga terlibat, merasakan suka-duka, kecemasan, kekhawatiran dan membawa harapan dengan teladan hidup dan karya-Nya,” ujarnya.
Sumanto mengatakan, Tuhan Yesus mau memberikan diri-Nya secara utuh dan tuntas dengan wafat di salib, demi keselamatan manusia. ”Di dalam dan bersama Yesus Kristus, kita percaya bahwa di balik maut ada hidup, di dalam salib di sana ada kemuliaan yang kekal. Inilah yang kita rayakan hari ini, Paskah kebangkitan Tuhan kita juga kebangkitan kita masing-masing. Paskah saya mengartikan: Pasti Aku Selamat karena Allahku Hidup,” katanya.
Pada ekaristi malam Paskah, Sabtu (11/4/2020), Uskup Purwokerto Mgr Christophorus Tri Harsono juga mengajak umat untuk tetap beriman dalam suasana wabah Covid-19 ini. ”Tetap berimanlah dan berikhtiarlah,” kata Christophorus.
Christophorus juga berpesan, hidup bukan tentang siapa yang terbaik, tetapi siapa yang mau berbuat baik. ”Ini (teladan) Kristus sekali. Ini bukan soal kedudukan suatu pangkat, tetapi apakah ada usaha untuk orang menjadi lebih baik dan bertobat. Jangan hapus persaudaraan karena sebuah kesalahan dan dendam. Hapuslah kesalahan demi melanjutkan persaudaraan,” paparnya.