Dua dokter yang bertugas di Kota Yogyakarta dilaporkan positif Covid-19. Saat ini keduanya sudah mengisolasi diri, baik secara mandiri maupun dengan bantuan rumah sakit.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Dua dokter yang bertugas di Kota Yogyakarta dilaporkan positif Covid-19 sejak dua pekan lalu. Saat ini keduanya sudah mengisolasi diri, yang satu di rumah sakit, sedangkan yang lain mengisolasi diri di rumah. Penelusuran kontak terhadap kedua dokter itu juga telah dilakukan.
”Ada dua dokter positif (Covid-19). Perawat tidak ada. Keduanya diketahui positif setelah menunjukkan gejala dan menjalani uji swab (uji tenggorokan),” kata Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, melalui pesan singkatnya, Sabtu (18/4/2020) petang.
Heroe menyampaikan, keduanya melakukan isolasi secara berbeda. Seorang melakukan isolasi mandiri dengan bantuan dari rumah sakit tempatnya bertugas sejak empat hari lalu, sedangkan satunya diisolasi di rumah sakit sejak dua pekan lalu.
”Isolasi dilakukan secara mandiri bukan karena ketersediaan fasilitas. Itu permintaan sendiri dari dokter itu,” kata Heroe. Sebelumnya, 46 tenaga medis RSUP Kariadi, Semarang, juga dilaporkan positif Covid-19.
Warga melintas di dekat spanduk berisi imbauan untuk mewaspadai penularan penyakit Covid-19 akibat virus korona jenis baru, Minggu (12/4/2020), di Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Heroe menjelaskan, dokter tersebut diduga tertular suaminya yang bekerja di Jakarta dan tengah pulang ke Yogyakarta. Suami dokter itu telah diperiksa. Saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan tersebut.
Selanjutnya, Heroe mengungkapkan, seorang dokter lainnya diisolasi di rumah sakit tempatnya bertugas. Isolasi telah berlangsung selama dua minggu.
Dokter itu diduga tertular dari pasien Covid-19 yang dirawatnya. Pemeriksaan kontak terhadap keluarga dokter tersebut juga sudah dilakukan dan hasilnya belum keluar. ”Secara umum, kondisi dokter tersebut baik. Keluarganya semua sudah kami tracing. Kami masih menunggu hasilnya,” kata Heroe.
Secara terpisah, juru bicara Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk Covid-19, Berty Murtiningsih, menyampaikan, penanganan kepada tenaga kesehatan dipastikan menjadi perhatian utama. Kondisi ini juga dianggap tidak menghambat pelayanan kepada pasien lainnya. Keselamatan pasien merupakan prioritas.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DIY, Sabtu ini, terdapat penambahan tiga kasus positif Covid-19 di DIY. Setiap kasus punya riwayat perjalanan masing-masing, yakni London (Inggris), Jawa Barat, dan Bali. Adapun total kasus positif sebanyak 67 kasus.
Berty mengungkapkan, hari ini juga terdapat dua laporan tambahan kasus positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Kedua pasien sembuh itu adalah Kasus 33 (Laki-laki, warga Bantul, 45 tahun) dan Kasus 53 (perempuan, warga Sleman, 41 tahun).
Namun, ada juga laporan tambahan mengenai pasien dalam pengawasan yang meninggal, Sabtu ini. Tercatat ada empat pasien dalam pengawasan meninggal. Keempat pasien tersebut berusia 60-81 tahun. Hasil uji laboratorium dari keempat pasien tersebut masih dalam proses.
Berty menyampaikan, pasien berusia 60 tahun tidak dijelaskan riwayat penyakitnya. Pasien berusia 78 tahun membawa komorbid (penyakit penyerta) diabetes melitus. Pasien berusia 78 tahun mengalami stroke, sedangkan pasien berusia 81 tahun hanya diberi keterangan telah berusia lanjut.