Puluhan Tenaga Kesehatan RSUP Dr Kariadi Semarang Positif Covid-19
Sebanyak 46 tenaga kesehatan RSUP Dr Kariadi Kota Semarang dinyatakan positif Covid-19. Mereka kini diisolasi di Hotel Kesambi Hijau yang merupakan aset Pemprov Jateng.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Sebanyak 46 tenaga kesehatan Rumah Sakit Umum Pusat Dr Kariadi Semarang dinyatakan positif Covid-19. Saat ini, mereka diisolasi di Hotel Kesambi Hijau Semarang dalam kondisi baik. Berkaca dari hal ini, seluruh pihak diminta mematuhi protokol di fasilitas kesehatan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, di Kota Semarang, Kamis (16/4/2020) malam, membenarkan adanya informasi mengenai 46 tenaga kesehatan RSUP Dr Kariadi yang positif Covid-19. Menurut dia, para tenaga kesehatan yang dinyatakan positif dan diisolasi terdiri dari dokter dan perawat. Namun, ia mengaku belum tahu rinciannya.
”Yang saya tahu, kemarin (Rabu), saya mendapat laporan jumlahnya 24-25 orang. Setelah itu, langsung saya evakuasi di Hotel Kesambi Hijau. Kami berkomunikasi dengan dokter terkait apa kebutuhannya, kami siapkan. Baru pagi ini saya lihat ada perkembangan jumlahnya,” kata Ganjar. Adapun Hotel Kesambi Hijau merupakan penginapan komersial aset Pemprov Jateng.
Ganjar menuturkan, hingga Kamis malam, ia belum mendapat laporan terkait jumlah terbaru yang telah terkonfirmasi positif Covid-19. Sambil menunggu kebijakan Kementerian Kesehatan, sebagai pemilik RSUP Dr Kariadi, Pemprov Jateng akan memberi dukungan di level daerah.
Sambil menunggu kebijakan Kementerian Kesehatan, sebagai pemilik RSUP Dr Kariadi, Pemprov Jateng akan memberi dukungan di level daerah.
Ganjar melanjutkan, saat ini Hotel Kesambi Hijau telah dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19. Dari 80 kamar yang tersedia, 73 di antaranya sudah siap. Ia menuturkan, penggunaan hotel sudah terjadi sejak Rabu (15/4/2020). Orang-orang terkonfirmasi positif yang diisolasi di hotel itu seluruhnya berasal dari RUSP Dr Kariadi.
Ganjar menuturkan, para pejuang medis tersebut telah berjuang melawan Covid 19. Sejumlah kebutuhan terus disiapkan di tempat isolasi tersebut, seperti handuk dan vitamin.
Berkaca pada kejadian itu, Ganjar berpesan agar seluruh rumah sakit di Jateng mendisiplinkan pengelolaan protokol kesehatan. Meski demikian, ia meyakini pihak rumah sakit sudah memahami langkah-langkah yang dilakukan karena banyaknya tenaga kesehatan yang bertugas.
”Disiplin itu sangat penting. Saya harap seluruh pengelola rumah sakit bisa memperbaiki manajemennya. Yang sakit dan yang sehat harus disiapkan tempat terpisah sehingga tidak tertular,” ujarnya.
Saya harap seluruh pengelola rumah sakit bisa memperbaiki manajemennya. Yang sakit dan yang sehat harus disiapkan tempat terpisah sehingga tidak tertular. (Ganjar Pranowo-Gubernur Jateng)
Pihaknya pun terus mendukung pemenuhan sarana prasana para tenaga medis di Jateng dalam menghadapi wabah Covid-19. ”Jika rumah sakit butuh alat pelindung diri (APD), alhamdulillah sekarang bantuan sudah banyak dan sudah didistribusikan,” kata Ganjar.
Pada Kamis (16/4/2020), tersebar informasi melalui banyak kanal media sosial terkait 46 tenaga kesehatan RSUP Dr Kariadi Semarang yang dinyatakan positif Covid-19. Namun, hingga Kamis malam, pihak RSUP Dr Kariadi belum bersedia memberi keterangan.
Berdasarkan data Pemprov Jateng, hingga Kamis (16/4/2020) pukul 19.21, tercatat ada 284 kasus positif Covid-19 di Jateng. Rinciannya, 206 dirawat, 38 sembuh, dan 40 meninggal. Selain itu, terdapat 761 pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat dan 23.879 orang dalam pemantauan (ODP).
Sementara itu, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan dr Bambang Wibowo mengimbau dokter dan tenaga kesehatan tak melakukan praktik rutin kecuali bersifat darurat. Hal itu untuk mencegah penularan Covid-19.
Seperti tertera pada laman Kemkes.go.id, imbauan tersebut tertuang pada surat nomor YR.03.03/III/III8/2020 yang ditujukan langsung kepada seluruh kepala dinas kesehatan provinsi, kabupaten/kota, dan direktur utama/direktur/kepala rumah sakit seluruh Indonesia.
Hingga Kamis (16/4/2020) pukul 19.21, tercatat ada 284 kasus positif Covid-19 di Jateng. Rinciannya, 206 dirawat, 38 sembuh, dan 40 meninggal.
Sejumlah imbauan itu, di antaranya adalah agar RS memberi pelayanan pada pasien Covid-19 dan melengkapi APD. Selanjutnya, RS diminta menunda pelayanan efektif, dengan tetap memberi pelayanan yang bersifat gawat darurat. Sebagai alternatif, RS diminta mengembangkan pelayanan jarak jauh (telemedicine) atau aplikasi daring lainnya.
Adapun di situs resmi RSUP Dr Kariadi, rskariadi.co.id, pihak rumah sakit mengumumkan mengurangi kuota pelayanan rawat jalan sebesar 50 persen mulai hari ini (16 April). Hal ini dilakukan sebagai upaya antisipasi dan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19. Dalam pengumuman itu tertera, bagi pasien yang sudah terdaftar akan dilakukan penjadwalan ulang.
Dalam pengumuman tersebut juga disebutkan jam pelayanan Poliklinik Merpati, Kasuari, Elang, Murai (Rehab Medik, Geriatri, dan Tumbuh Kembang Anak) pukul 08.30-14.00. Sementara Poliklinik Paviliun Garuda pukul 08.30-17.00.