1.057 Peserta Ijtima Gowa asal Jateng Terlacak di 30 Kabupaten/Kota
Semua eks jemaah Ijtima Gowa di Jateng teridentifikasi sebanyak 1.057 orang. Dari jumlah itu, 185 orang positif. Penyelidikan epidemiologi dengan penelusuran kontak hingga karantina terus dilakukan.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mencatat, sebanyak 1.057 warga dari 30 kabupaten/kota menjadi peserta Ijtima Ulama Dunia Zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan, pada pertengahan Maret. Dari jumlah itu, hingga kini, sebanyak 185 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan, dari 35 kabupaten/kota, hanya lima daerah, yakni Kabupaten Rembang, Blora, Demak, serta Kota Salatiga dan Tegal, yang melaporkan bahwa tak ada warganya yang menjadi peserta acara itu.
”Semua eks jemaah (Ijtima) Gowa itu sudah teridentifikasi. Penyelidikan epidemiologi dengan penelusuran kontak hingga karantina sudah dilakukan,” kata Yulianto saat menjawab pertanyaan wartawan melalui video, Sabtu (16/5/2020).
Ia berharap, upaya pengendalian dan pencegahan penularan berjalan optimal sehingga tidak ada penambahan kasus. Penerapan protokol kesehatan juga agar dipatuhi masyarakat sehingga tak ada lagi kluster-kluster baru penularan Covid-19.
Ijtima Ulama Dunia Zona Asia di Gowa sedianya digelar 19-22 Maret 2020, tetapi kemudian dibatalkan. Namun, banyak peserta yang telanjur sampai di lokasi. Sebanyak 1.057 warga Jateng teridentifikasi menghadiri acara itu.
Kluster Ijtima Gowa serta Temboro menjadi kelompok penyebaran baru setelah kluster seminar Bogor pada awal teridentifikasinya kasus Covid-19 di Jateng.
Terkait hal ini, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menuturkan, kluster Ijtima Gowa serta Temboro (pondok pesantren di Magetan, Jawa Timur) menjadi kelompok penyebaran baru setelah kluster seminar Bogor pada awal teridentifikasinya kasus Covid-19 di Jateng. Ini menjadi perhatian Pemprov Jateng.
”Ini benar-benar kami kelola karena kondisinya memang seperti itu. Di Purworejo misalnya, awalnya hanya 1-2 orang, lalu bertambah banyak. Di Brebes bahkan sebagian besar kasusnya berasal dari kluster Gowa. Ini yang kami hati-hati betul,” tuturnya.
Sebelumnya, lonjakan kasus terjadi di Brebes. Hingga Rabu (6/5/2020), sebanyak 16 warga Brebes yang mengikuti Ijtima Gowa terkonfirmasi positif Covid-19. Adapun saat ini terdapat 25 kasus positif Covid-19 kumulatif di kabupaten tersebut.
Hingga Sabtu (16/5/2020) pukul 13.33, data Pemprov Jateng menunjukkan ada 1.154 kasus positif Covid-19 kumulatif, dengan rincian 590 dirawat, 480 sembuh, dan 84 meninggal. Selain itu, terdapat 4.313 pasien dalam pengawasan (PDP) kumulatif dan 33.499 orang dalam pemantauan (ODP) kumulatif.
Sebanyak 16 warga Brebes yang mengikuti Ijtima Gowa terkonfirmasi positif Covid-19.
Tambah laboratorium
Mengenai laboratorium pengujian sampel Covid-19, Yulianto mengungkapkan, saat ini tempat pengujian berbasis reaksi rantai polimerase (PCR) di Jateng sebanyak delapan unit.
Tempat-tempat itu adalah laboratorium RS Universitas Sebelas Maret Solo, Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga, RSUP Dr Kariadi, RSUD Dr Moewardi Solo, RSN Diponegoro, serta RSUD KRMT Wongsonegoro. Didukung juga oleh Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta serta Laboratorium Mikrobiologi Universitas Gadjah Mada.
Untuk meningkatkan kapasitas pengecekan, lanjut Yulianto, saat ini tengah disiapkan lagi dua tempat pengujian di Jateng, yakni Laboratorium Kesehatan Daerah Jateng dan RS Pertamina Cilacap. ”Ini agar pelayanan pengujian swab atau PCR semakin banyak dan cepat,” katanya.
Selain itu, disiapkan juga rumah sakit yang bisa menguji dengan mesin tes cepat molekuler (TCM), yang selama ini dipergunakan untuk pemeriksaan tuberkulosis. ”Kini dikonversi untuk pemeriksaan Covid-19. Salah satunya di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto. Sebanyak 11 rumah sakit lain juga kami usulkan,” ucap Yulianto.