Penelusuran Kontak Kasus Positif Covid-19 di Gedung Sate Gunakan Rasio 1:30
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat menelusuri kontak 40 orang positif Covid-19 di Gedung Sate, Kota Bandung. Penelusuran dilakukan di lingkungan kerja, keluarga, dan ruang interaksi lain.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat menelusuri kontak 40 orang di Gedung Sate, Kota Bandung, yang terkonfirmasi positif Covid-19. Penelusurannya menggunakan rasio 1:30.
Tim gugus tugas melacak kontak ke-40 orang tersebut dalam sepekan terakhir. Kasus positif di Gedung Sate ini diketahui setelah sekitar 1.260 orang menjalani tes usap (swab) pada 26-28 Juli.
Imbas dari penemuan kasus positif ini, semua pegawai negeri sipil (PNS) dan non-PNS di Gedung Sate melakukan kerja dari rumah mulai 31 Juli sampai 14 Agustus 2020. Masjid, ruang kendali (command center), museum, dan kantin juga ditutup. Kebijakan ini termuat dalam Surat Edaran tentang Penyesuaian Sistem Kerja bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Jabar.
”Kami sedang melakukan tracing (pelacakan),” ujar Ketua Divisi Pelacakan Kontak Pengujian dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Siska Gerfianti melalui aplikasi pesan, Jumat (31/7/2020).
Siska mengatakan, penelusuran kontak dilakukan dengan rasio 1:30. Artinya, untuk setiap kasus positif Covid-19 akan dilacak 30 orang yang berinteraksi paling intens dengannya.
Dengan begitu, penelusuran kontak akan melibatkan hingga 1.200 orang. Namun, Siska tidak menyebutkan batas waktu pelacakan itu selesai dilakukan.
Ke-40 orang positif Covid-19 di Gedung Sate terdiri dari 17 aparatur sipil negara (ASN) dan 23 anggota staf pendukung. Mereka tersebar di beberapa biro pemerintahan.
Gedung Sate merupakan kompleks pusat pemerintahan Provinsi Jabar. Selain menjadi kantor gubernur dan wakil gubernur, di kawasan ini juga terdapat sejumlah kantor instansi di bawah Sekretariat Daerah Jabar.
Penelusuran kontak dilakukan dengan rasio 1:30. Artinya, untuk setiap kasus positif Covid-19 akan dilacak 30 orang yang berinteraksi paling intens dengannya.
Sekretaris Daerah Jabar Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, ke-40 orang tersebut telah menjalani isolasi mandiri. Ia pun berjanji pihaknya akan memfasilitasi tes usap untuk keluarga PNS dan anggota staf yang terkonfirmasi positif.
Setiawan belum dapat memastikan kasus itu sebagai kluster baru penularan virus korona baru. Sebab, polanya tersebar di sejumlah biro dan belum diketahui sumber penularannya.
Selama masa adaptasi kebiasaan baru, akses Gedung Sate cukup terbuka. Selain pegawai, kawasan itu juga menerima kunjungan studi banding dan warga.
”Banyak pengunjung yang datang. Jadi, belum dapat dipastikan sumber penularan internal atau eksternal,” ujarnya.
Setiawan menjelaskan, pihaknya telah menerapkan protokol kesehatan selama pandemi. Kantor maksimal diisi 50 persen dari jumlah pegawai.
Setiap orang diwajibkan menggunakan masker. Fasilitas cuci tangan dan pembersih tangan disediakan di sejumlah lokasi. Setiap kendaraan yang masuk Gedung Sate juga disemprot disinfektan.
Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar yang diperbarui pada Jumat pukul 18.00, kasus positif Covid-19 di Jabar berjumlah 6.532 orang. Sejumlah 3.966 orang sembuh dan 210 orang meninggal.
Penambahan jumlah kasus masih fluktuatif. Dalam tujuh hari terakhir terdapat 617 kasus baru. Mayoritas berasal dari Kota Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bandung, dan Kabupaten Bandung.