Tiga Pasangan Bakal Calon Sidoarjo Komitmen Taati Protokol Kesehatan Covid-19
Tiga paslon bupati dan wakil bupati Sidoarjo tanda tangani pakta integritas tentang komitmen mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dan mewujudkan pilkada damai.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Tiga pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Sidoarjo, Jawa Timur, menandatangani pakta integritas tentang komitmen mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dan mewujudkan pilkada damai. Mereka menyatakan kesanggupan untuk menerapkannya dalam setiap tahapan pesta demokrasi.
Komitmen itu disampaikan pada acara Deklarasi Sidoarjo Bermasker Mendukung Pilkada Damai yang berlangsung di Markas Polresta Sidoarjo, Kamis (10/9/2020). Tiga pasangan bakal calon tersebut adalah Bambang Haryo Soekartono dan Taufiqulbar, Kelana Aprilianto dan Dwi Astutik, serta Muhdlor Ali dan Subandi.
Komitmen untuk senantiasa disiplin menerapkan protokol kesehatan ini tidak hanya berlaku bagi paslon, tetapi juga tim pendukungnya. Sebab, tahapan kegiatan pilkada rawan berpotensi menjadi sumber penularan Covid-19. (Sumardji)
Kepala Polresta Sidoarjo Komisaris Besar Sumardji mengatakan, komitmen menaati protokol kesehatan diimplementasikan dengan selalu menggunakan masker dalam setiap kegiatan. Selain itu, menaati aturan jaga jarak aman, menghindari kerumunan agar terhindar dari sebaran Covid-19, serta menerapkan pola hidup bersih, seperti rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
”Komitmen untuk senantiasa disiplin menerapkan protokol kesehatan ini tidak hanya berlaku bagi paslon, tetapi juga tim pendukungnya. Sebab, tahapan kegiatan pilkada rawan berpotensi menjadi sumber penularan Covid-19,” ujar Sumardji.
Sumardji menambahkan, setiap warga, termasuk pasangan bakal calon Pilkada Sidoarjo memiliki peran yang signifikan untuk membantu upaya pemerintah menekan sebaran Covid-19 yang masih tinggi. Peran tersebut bisa terwujud secara maksimal apabila disertai dengan komitmen yang kuat.
Dalam kesempatan itu, tiga pasangan bakal calon diajak terlibat aktif dalam kegiatan pembagian masker kepada masyarakat. Pembagian masker ini menjadi bagian dari upaya kampanye protokol kesehatan demi mengendalikan sebaran virus korona galur baru penyebab Covid-19. Ada 42.000 masker yang dibagikan langsung ke warga yang tengah melintas di Jalan Raya Cemengkalang.
Menurut Sumardji, ada dua hal yang menjadi fokus perhatian dalam perhelatan pesta demokrasi lima tahunan kali ini. Pertama, menjaga supaya setiap tahapan pilkada berjalan sesuai dengan protokol kesehatan karena pandemi masih belum tertanggulangi. Selain itu, menjaga agar pelaksanaan pilkada berjalan lancar, aman, dan tertib sehingga situasi yang selama ini kondusif bisa dipertahankan.
Kekurangan dokumen
Ketua KPU Sidoarjo Muhammad Iskak mengatakan, tahapan pilkada saat ini memasuki masa pemeriksaan dan penelitian administrasi berkas persyaratan yang diajukan oleh pasangan bakal calon untuk mendaftar. Apabila dalam pemeriksaan itu ditemukan kekurangan atau terdapat dokumen yang keabsahannya diragukan, KPU akan memberitahukan kepada pasangan bakal calon agar diperbaiki atau dilengkapi.
Sebelumnya, dua pasangan calon bupati dan wakil bupati Sidoarjo telah menyelesaikan rangkaian pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh tim medis RSUD dr Soetomo Surabaya. Kedua paslon itu adalah Bambang Haryo Soekartono dan Taufiqulbar serta pasangan Muhdlor Ali dan Subandi.
Sementara pasangan Kelana Aprilianto dan Dwi Astutik masih tertunda rangkaian pemeriksaan kesehatannya karena salah satu dari mereka dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Konfirmasi positif Covid-19 itu diperoleh dari hasil pemeriksaan uji usap yang dilakukan oleh yang bersangkutan sendiri untuk melengkapi persyaratan pendaftaran sebagai kontestan.
Sempat uji usap
Paslon tersebut juga sempat mengikuti uji usap Covid-19 di RSUD dr Soetomo yang difasilitasi oleh KPU Sidoarjo dan hasilnya dinyatakan terkonfirmasi positif. Sesuai ketentuan, pihak yang bersangkutan saat ini menjalani isolasi mandiri karena termasuk orang tanpa gejala (OTG) atau tidak mengalami gejala klinis yang memerlukan perawatan intensif.
Di sisi lain, KPU Sidoarjo telah menindaklanjuti adanya paslon yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan melapor kepada Satgas Covid-19 Sidoarjo. Hal itu dilakukan karena paslon yang dinyatakan positif ini sempat datang ke Kantor KPU Sidoarjo untuk mendaftar. Saat itu yang bersangkutan sendiri belum tahu apabila hasil pemeriksaan uji usapnya terkonfirmasi positif Covid-19.
”Yang bersangkutan mengatakan belum sempat membuka hasil pemeriksaan uji usapnya. Hasil pemeriksaan itu masih dalam kondisi tertutup dan langsung diserahkan ke KPU Sidoarjo,” ucap Iskak.
Paslon tersebut baru mengetahui dirinya terkonfirmasi positif Covid-19 saat diberi tahu oleh petugas KPU Sidoarjo. Iskak kemudian meminta paslon tersebut segera meninggalkan tempat pendaftaran meski proses pemeriksaan dokumen belum selesai. Hal itu dilakukan untuk meminimalkan sebaran Covid-19.
Ketua Satgas Covid-19 yang juga Pelaksana Harian Bupati Sidoarjo Achmad Zaini mengatakan, pihaknya akan membahas bersama dengan KPU Sidoarjo tentang tindak lanjut dari kasus tersebut. Satgas akan menganalisis upaya yang akan dilakukan, misalnya menelusuri kontak erat pasien dan mengetes mereka untuk memetakan sebaran Covid-19.
Tentunya Satgas Covid-19 akan berupaya maksimal mencegah agar kegiatan pilkada tidak menjadi kluster baru. (Zaini)
Sidoarjo saat ini masih menjadi daerah rawan Covid-19 karena penambahan kasus baru terus terjadi. Data Dinkes Sidoarjo menyebutkan jumlah kasus konfirmasi positif hingga Kamis 5.573 kasus. Dari jumlah tersebut, 848 orang masih dirawat di RS rujukan ataupun isolasi di gedung dan rumah.
Lalu, ada 4.351 orang yang dinyatakan sembuh dan 374 orang meninggal. Sidoarjo merupakan kabupaten dengan jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 terbesar kedua di Jatim setelah Surabaya.