Meski Pandemi, Warga Kota Pasuruan Antusias Memilih Pemimpin
Meski di tengah pandemi, warga Kota Pasuruan, Jawa Timur, tetap antusias menyalurkan aspirasinya pada pemilihan kepala daerah serentak 2020, Rabu (9/12/2020). Angka partisipasi pemilih diperkirakan di atas 75 persen.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
PASURUAN, KOMPAS — Meski di tengah pandemi, warga Kota Pasuruan, Jawa Timur, tetap antusias menyalurkan aspirasinya pada pemilihan kepala daerah serentak 2020, Rabu (9/12/2020). Partisipasi pemilih diperkirakan di atas 75 persen.
Warga secara bergelombang datang ke tempat pemungutan suara (TPS) masing-masing sejak pagi hingga siang. Mereka datang mengenakan masker dan mengikuti potokol kesehatan yang disyaratkan di TPS.
”Meski agak repot karena harus pakai sarung tangan dan masker, tapi, ya, tetap harus diikuti. Namanya warga negara yang baik, ya, taat aturan. Waktunya memilih pemimpin, ya, tetap harus milih meski situasi ada korona seperti ini,” kata Wahyudi (55), warga Kelurahan Bukir, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, seusai memilih.
Saat itu Wahyudi datang dengan keluarganya, Fatima (66). Fatima tampak gugup karena saat itu lupa mengenakan masker. Namun, oleh petugas di TPS, Fatima akhirnya diberi masker, dibagikan sarung tangan plastik, dan diarahkan mengikuti rangkaian protokol kesehatan di TPS.
Semangat berpartisipasi dalam pilkada juga ditunjukkan oleh Kandar (72), warga Pekuncen, Kota Pasuruan. ”Memang agak repot karena jamnya ditentukan. Tapi, namanya warga negara, ya, kami ikut saja. Yang penting bisa memilih,” kata pria yang mendapat jadwal pagi datang ke TPS.
Antusiasme warga Kota Pasuruan untuk memilih dibenarkan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pasuruan Roice Diana Sari. ”Secara umum, pilkada kali ini berjalan dengan baik. Memang ada beberapa pertanyaan kecil, tapi bisa diselesaikan dengan baik. Dari hasil sampling kami, partisipasi warga hingga pukul 15.00 ini sudah mencapai 75 persen,” katanya. Pada hasil akhir penghitungan suara, Roice memprediksi angka partisipasi pemilih bisa mencapai 80 persen.
”Tingginya angka partisipasi pemilih ini cukup melegakan. Padahal, sebelumnya, kami menduga partisipasi warga akan kecil karena takut akibat pandemi. Rupanya warga Kota Pasuruan memang secara politik sudah paham bahwa suaranya dibutuhkan dan mungkin saja sudah bisa berdampingan dengan Covid. Buktinya, warga sangat taat dengan protokol kesehatan,” kata Roice.
Roice mengatakan, angka partisipasi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pada Pemilu Presiden 2019 di mana hanya 73 persen. Adapun pada pemilihan wali kota tahun 2015, angka partisipasi masyarakat mencapai 80 persen.
Tahun 2020 ini, daftar pemilih tetap pada pilkada serentak Kota Pasuruan 2020 ini adalah 146.816 pemilih. Mereka memilih di 357 TPS.
”Cukup tingginya angka partisipasi pemilih bisa jadi karena semua pihak melakukan sosialisasi secara efektif. Bawaslu pun turut melakukan sosialisasi, dalam hal ini sosialisasi pengawasan, hingga ke kelurahan. Kami menggandeng komunitas seperti komunitas pesepeda dan lainnya,” kata Ketua Bawaslu Kota Pasuruan Anas Muslimin.