Paslon Perseorangan Raih Suara Terbanyak di Pilkada Kota Metro
Pasangan calon perseorangan Wahdi-Qomaru Zaman mendapat suara terbanyak dalam pilkada serentak Kota Metro, Lampung. Pasangan itu mengalahkan tiga paslon lainnya yang diusung partai politik.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS – Pasangan calon perseorangan Wahdi-Qomaru Zaman mendapat suara terbanyak dalam pilkada serentak Kota Metro, Lampung. Pasangan itu mengalahkan tiga paslon lainnya yang diusung partai politik.
Ketua KPU Kota Metro Nurris Septa Pratama mengatakan, KPU telah menyelesaikan rakapitulasi perhitungan suara tingkat kota, pada Senin (14/12/2020). Dari hasil rapat pleno, paslon nomor urut 01 Wahdi-Qomaru Zaman mendapat suara terbanyak dibandingkan tiga paslon lain.
“Secara umum, proses rekapitulasi berjalan lancar, hanya ada beberapa catatan perbaikan. Kami juga masih memberikan kesempatan pada paslon jika tidak puas dengan hasil rekapitulasi,” kata Nurris saat dihubungi dari Bandar Lampung.
Menurut dia, KPU memberikan waktu selama tujuh hari ke depan bagi paslon untuk mengajukan keberatan terhadap hasil rekapitulasi suara. Jika tak ada sengketa, penetapan calon baru akan dilakukan setelah ada putusan dari Mahkamah Konstitusi.
Berdasarkan hasil rekapitulasi di tingkat kota, paslon nomor urut 01 Wahdi-Qomaru Zaman mendapat suara terbanyak dengan perolehan 28.294 suara atau 29,08 persen. Pasangan itu unggul di empat kecamatan dari total lima kecamatan yang ada di Metro.
Adapun pasangan nomor urut 04 Anna Morinda-Frizt Akhmad Nuzir yang mendapat suara terbanyak kedua dengan perolehan 27.022 suara atau 27,77 persen. Pasangan yang kalah tipis dari paslon Wahdi-Qomaru itu hanya unggul di satu kecamatan.
Adapun paslon nomor urut 03, yakni Ampian Bustami-Rudy Santoso berada diurutan ketiga dengan perolehan suara 22.819 suara atau 23,45 persen. Sementara itu, paslon Nomor Urut 02 Ahmad Mufti Salim-R. Saleh Chandra Pahlawan berada di urutan paling akhir dengan perolehan suara 19.158 suara atau 19,69 persen.
Saiful Tomi selaku Ketua Tim Pemenangan Paslon Wahdi-Qomaru mengatakan, seluruh relawan merasa puas dengan hasil rekapitulasi suara itu. “Perolehan suara Wahdi-Qomaru merupakan suara yang muncul dari masyarakat Kota Metro,” ujar Saiful.
Selama ini, seluruh pendukung sudah bekerja keras untuk memenangkan Wahdi-Qomaru. Saat kampanye, paslon itu menawarkan pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis untuk menarik simpati masyarakat.
Terkait hasil itu, paslon Anna Morinda-Frizt Akhmad Nuzir menyampaikan ucapan selamat pada paslon Wahdi-Qomaru. Melalui akun media sosialnya, mereka juga menyatakan siap mendukung pemimpin yang terpilih.
Secara terpisah, Pengamat politik dari Universitas Lampung Robi Cahyadi Kurniawan menilai, paslon Wahdi-Qomaru membuat sejarah baru dalam Pilkada Kota Metro. Mereka menjadi paslon perseorangan pertama yang menang dalam kontestasi pilkada serentak di Lampung.
Keunggulan paslon perseorangan itu menjadi tamparan besar bagi parpol. (Robi Cahyadi Kurniawan)
Selama ini, peluang kemenangan paslon perseorangan dalam pilkada dinilai amat kecil. Kemenangan masih didominasi oleh paslon yang diusung partai politik. “Kemungkinan ada sebuah strategi politik yang dilakukan paslon itu yang dapat menyentuh publik,” katanya.
Dia menambahkan, keunggulan paslon perseorangan itu menjadi tamparan besar bagi parpol. Mereka harus mengevaluasi diri kemungkinan masyarakat menganggap kader yang diusung parpol tidak maksimal dalam bekerja. Pemilih juga dinilai lebih mempertimbangkan profil pribadi para paslon.