JAKARTA, KOMPAS — Meskipun sejumlah lembaga survei memprediksi Partai Golkar berpotensi terlempar dari dua besar perolehan suara legislatif, Partai Golkar tetap optimistis meraih hasil terbaik di Pemilihan Umum 17 April 2019. Hal itu tidak terlepas dari strategi dan konsolidasi partai yang masif dilakukan semua anggota partai selama massa kampanye hingga hari pemilihan umum.
Hal itu dikatakan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto seusai menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 005 Kelurahan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019) pagi. Airlangga yang datang ke TPS didampingi istri, Yanti Isfandiary Airlangga, dan dua anaknya kompak mengenakan kostum putih.
”Kami sudah melakukan konsolidasi dan jaga pemilih. Kemudian dorong pemilih untuk jalan ke TPS. Tentu juga ada partisipasi dari saksi,” kata Airlangga.
Partai Golkar merupakan partai yang selalu menjadi juara dalam setiap pemilihan umum di zaman Orde Baru. Pada 2014, partai berlambang beringin itu mendapatkan 18.432.312 suara atau 14,75 persen.
Dari hasil itu, Partai Golkar mengantarkan 91 anggota calon anggota legislatifnya menduduki kursi DPR periode 2014-2019. Mereka hanya kalah dari PDI-P yang menempati urutan teratas dengan raihan suara 18,95 persen.
Pada 2014, partai berlambang beringin ini mendapatkan 18.432.312 suara atau 14,75 persen.
Rekor itu akan kembali diuji dalam pemilu yang saat ini berlangsung. Apabila merujuk pada survei Litbang Kompas, 22 Februari-5 Maret 2019, dengan margin of error lebih kurang 2,2 persen, elektabilitas Partai Golkar ada di angka 9,4 persen. Angka itu menempatkan Partai Golkar di bawah Partai Gerindra dan PDI-P.
Meski demikian, Airlangga optimistis Partai Golkar mampu mendapatkan perolehan suara terbaik dalam pemilu kali ini. Dia akan segera bergabung dengan anggota Partai Golkar di kantor DPP Partai Golkar sebelum pukul 15.00 untuk memantau perolehan suara Partai Golkar dari hasil hitung cepat.
”Tentunya kami akan lihat hasilnya karena strategi partai berbeda. Caleg-caleg sudah bekerja dan kami lihat, hasilnya yang terbaik,” kata Menteri Perindustrian itu.
Pemilu menyatukan
Airlangga menambahkan, dari hasil pantauan, secara umum proses pemilu berjalan secara baik di seluruh Indonesia. Proses pemilihan juga berlangsung damai dan kondusif.
Dia berharap hasil pilihan rakyat Indonesia kiranya dapat diterima seluruh pihak. Pemilu merupakan keputusan bersama yang menyatukan. ”Pemilu adalah mengambil keputusan untuk mempersatukan kita dan untuk membawa bangsa kita ke level berikutnya,” kata Airlangga.
Terkait dengan dampak pemilu, Airlangga meyakini akan ada pertumbuhan ekonomi setelah pemilu selesai dilakukan. Investor biasanya meningkatkan investasi karena, sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia, Indonesia mampu menjaga suasana kondusif dalam setiap perhelatan demokrasi.