Berbagai elemen masyarakat dengan berbagai cara, selama ini sudah menunjukkan penghargaan terhadap para veteran. Untuk tingkatkan kesejahteraan veteran, saatnya perlu kolaborasi pemerintah, swasta dan masyarakat.
Oleh
EDNA C PATTISINA DAN DIAN DEWI PURNAMASARI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Berbagai elemen masyarakat dengan berbagai cara, selama ini menunjukkan penghargaan terhadap para veteran. Meski demikian, peran swasta baik perorangan maupun korporasi seyogianya masih dapat ditingkatkan untuk memberdayakan para veteran. Kolaborasi pemerintah dan swasta diharapkan dapat lebih ditingkatkan sebagai bentuk apresiasi terhadap jasa veteran membangun fondasi bangsa.
Peneliti Senior Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Lilis Heri Mis Cicih di Jakarta, Rabu (3/6/20020), mengatakan, untuk memberdayakan veteran butuh sinergi pusat, daerah, dan swasta. Organisasi yang menaungi veteran, LVRI dinilai paling tepat kembangkan kerja sama swasta. Mereka bisa melakukan pendekatan mendapatkan program pemberdayaa. Namun, sebelum tentukan program, LVRI harus memperbaiki basis data dan profil veteran. Basis data yang akurat dapat membantu mempermudah program sesuai potensi, usia, dan minat veteran.
“LVRI dapat bermitra dengan pihak swasta memperluas jangkauan program pemberdayaan dan bantuan veteran,” kata Lilis.
“LVRI dapat bermitra dengan pihak swasta memperluas jangkauan program pemberdayaan dan bantuan veteran”
Pengamat militer dan pertahanan Connie Rahakundini Bakrie menambahkan, seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah, BUMN, dan swasta dapat berpartisipasi. Tak hanya veteran, janda veteran dan anak yatim veteran pun dapat dibidik program itu. Sebab, banyak veteran maupun jandanya yang bersusah payah penuhi hidup sehari-hari.
Keterlibatan swasta, tambah Connie, butuh jembatan pemerintah, karena pegang data dan profil veteran. Dengan pendataan sistematis dan terpadu, veteran usia produktif, dan memiliki minat dapat disalurkan ke sejumlah perusahaan. Misalnya, yang punya keterampilan menjahit, mengemudi, atau mencukur rambut. Bahkan, veteran dapat dilibatkan sebagai tenaga keamanan di bandara, pelabuhan milik BUMN dan swasta.
“Dengan pemberian kesejahteraan yang rutin dan program pemberdayaan ekonomi, veteran merasa dihargai dan tak dilupakan,” tutur Connie.
Sejauh ini, data Kementerian Pertahanan, ada 139.500 veteran di Indonesia. Mereka mendapat dana kehormatan dan tunjangan per bulan dari negara berkisar Rp 2,6 juta-Rp 2,9 juta, tergantung golongan, yang ditentukan masa baktinya. Jajak pendapat Kompas Mei 2020 merekam 62,1 persen responden menilai tunjangan veteran masih kurang.
Sebagai pembanding upah minimum provinsi di DKI Jakarta Rp 4,2 juta per bulan. Jajak pendapat juga menunjukkan 56,8 persen responden menilai keluarga veteran hidup pas-pasan, 22,4 persen menganggap memprihatinkan. Hanya 8 persen berkecukupan. (Kompas, 2/6)
"Selama ini keterlibatan swasta sudah ada"
Untuk membantu veteran, sejumlah upaya dilakukan. Salah satunya, Ketua Dewan Pembina Yayasan Historika Indonesia Hendi Johari. Selain pelatihan dan seminar, juga memberi sembako dan kunjungan.