logo Kompas.id
Politik & HukumDugaan Kebocoran Data Pemilih ...
Iklan

Dugaan Kebocoran Data Pemilih Bisa Merusak Kepercayaan Publik

Dugaan kebocoran data pemilih harus diusut tuntas. Jika tidak, kekhawatiran terhadap pihak lain untuk mengutak-atik data KPU bisa semakin tinggi.

Oleh
IQBAL BASYARI
· 3 menit baca
Data pemilih berkelanjutan ditampilkan dalam layar saat acara rekapitulasi pemutakhiran data pemilih berkelanjutan semester I tahun 2022 tingkat nasional yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di kantor KPU, Jakarta, Selasa (12/7/2022).
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Data pemilih berkelanjutan ditampilkan dalam layar saat acara rekapitulasi pemutakhiran data pemilih berkelanjutan semester I tahun 2022 tingkat nasional yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di kantor KPU, Jakarta, Selasa (12/7/2022).

JAKARTA, KOMPAS — Dugaan kebocoran data pemilu yang terus berulang dalam dua tahun terakhir bisa menggerus kepercayaan publik terhadap penggunaan teknologi dalam pemilu. Komisi Pemilihan Umum didesak menginvestigasi dugaan kebocoran data DPT Pemilu 2024 sekaligus memperkuat sistem keamanan untuk mencegah penyalahgunaan data pemilu.

Dugaan kebocoran data pemilu kembali muncul setelah akun ”Jimbo” memasarkan 252 juta basis data (database) mentah pemilih 2024 yang diklaim berasal dari situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam forum daring BreachForum. Akun itu juga membagikan 500.000 data secara gratis sebagai contoh serta mengunggah beberapa tangkapan layar dari laman https://cekdptonline.kpu.go.id/ untuk memverifikasi kebenaran data tersebut. Data tersebut dijual senilai 74.000 dollar AS atau senilai Rp 1,1 miliar.

Editor:
ANTONIUS PONCO ANGGORO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000