Anak dan Menantu Mantan Gubernur Sumsel Herman Deru Belum Pasti ke ”Senayan”
Wajah baru mendominasi jajaran 10 besar caleg dengan suara terbanyak di Dapil Sumsel I dan Sumsel II.
Oleh
HIDAYAT SALAM
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Anak serta menantu dari Gubernur Sumatera Selatan periode 2018-2023 Herman Deru yang mencalonkan diri sebagai anggota DPR terancam gagal lolos ke Senayan. Keduanya diperkirakan kalah suara dari calon anggota legislatif lain yang mayoritas merupakan wajah baru dalam perebutan 17 kursi DPR dari daerah pemilihan Sumatera Selatan I dan Sumatera Selatan II.
Dalam rekapitulasi suara nasional hasil pemilu Provinsi Sumatera Selatan di Kantor KPU, Jakarta, Senin (11/3/2024), diketahui, menantu Herman Deru, Muhammad Yaser yang maju dari Dapil Sumsel I, memperoleh 83.543 suara. Adapun istri Muhammad Yaser yang tak lain merupakan anak Herman Deru, Samantha Tivani, meraih 163.648 suara dari Dapil Sumsel II. Baik Yaser maupun Samanta maju sebagai calon anggota DPR dari Partai Nasdem.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Meski sama-sama memperoleh suara terbanyak kedua di antara para caleg Partai Nasdem dari Dapil Sumsel I dan Sumsel II, Yaser dan Samantha diperkirakan tidak bisa lolos ke parlemen. Sebab, di Dapil Sumsel I Nasdem memperoleh 407.186 suara sah, sedangkan di Dapil Sumsel II partai pimpinan Surya Paloh itu meraih 427.494 suara. Dengan raihan suara itu, kemungkinan besar Nasdem hanya mendapatkan satu kursi DPR dari Dapil Sumsel I dan Sumsel II. Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, kursi diberikan kepada caleg dengan suara terbanyak.
Dominasi wajah baru
Dari hasil rekapitulasi nasional yang disahkan oleh Ketua KPU Hasyim Asy’ari juga diketahui bahwa di Dapil Sumsel I—yang meliputi wilayah Mura, Muba, Banyuasin, Muratara, Palembang, dan Lubuklinggau—ada enam caleg wajah baru yang mengisi 10 besar perolehan suara terbanyak. Meskipun demikian, urutan pertama dan kedua caleg dengan perolehan suara terbanyak masih ditempati oleh petahana, yakni Fauzi Amro dari Partai Nasdem (281.499 suara) dan Kahar Muzakir dari Partai Golkar (185.597 suara). Dua petahana lain, yakni Ishak Mekki dari Partai Demokrat (76.475 suara) dan Achmad Hafisz Tohir dari PAN (52.940 suara), mendapatkan raihan suara terbanyak kesembilan dan kesepuluh.
Adapun enam caleg pendatang baru yang menguasai 10 besar caleg dengan perolehan suara terbanyak secara berurutan berada di posisi ketiga sampai keenam. Mereka adalah Yudha Novanza Utama dari Partai Golkar (123.382 suara), Kartika Sandra Desi dari Partai Gerindra (105.879 suara), Prana Putra Sohe dari PKB (103.369 suara), Yulian Gunhar dari PDI-P (78.317 suara), dan Muhamad Yaser dari Partai Nasdem (83.543 suara).
Sementara itu, caleg petahana lain tidak masuk jajaran 10 besar caleg suara terbanyak. Mereka adalah Eddy Santana Putra (49.860 suara) dan Siti Nurizka Puteri Jaya (45.137 suara) dari Partai Gerindra, Mustafa Kamal dari PKS (43.004 suara), serta Riezky Aprilia dari PDI-P (43.549 suara)
Dari sisi partai politik, Golkar mendominasi perolehan suara di Dapil Sumsel I, yakni 470.829 suara, disusul Nasdem (427.494 suara), dan Gerindra (299.754 suara). Sementara itu, PDI-P meraih 219.186 suara, PKB (201.861 suara), PKS (155.614 suara), dan Demokrat (143.856).
Lewat kalkulasi perolehan kursi, Golkar bakal mendapatkan dua kursi, sedangkan enam parpol teratas lainnya kemungkinan bakal mendapatkan jatah masing-masing satu kursi. Namun, kalkulasi itu harus melalui tahap penetapan hasil rekapitulasi nasional untuk menentukan parpol yang lolos ambang batas minimal parlemen 4 persen.
Ketua KPU Provinsi Sumsel Andika Pranata Jaya mengatakan, jumlah pengguna hak pilih di Dapil Sumsel I tercatat 2.485.907 pemilih. Dia menyebut jumlah itu sesuai dengan jumlah surat suara sah dan tidak sah.
Dapil Sumsel II
Sama dengan di Dapil Sumsel I, enam dari 10 besar caleg dengan raihan suara terbanyak di Dapil Sumsel II juga merupakan wajah baru. Mereka, antara lain, caleg Partai Nasdem Samantha Tivani yang meraih 163.648 suara, lalu caleg dari Partai Gerindra Ahmad Wazir Noviadi yang merupakan anak mantan Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahya (161.595 suara). Kemudian, Dewi Yustiana dari Golkar (115.429 suara), Giri Ramanda N Kiemas dari PDI-P (94.474 suara), Iskandar dari PAN (78.747 suara), dan Aksweni dari PKS (28.873 suara).
Meskipun demikian, perolehan suara tertinggi masih dikuasai caleg petahana, yakni Irma Suryani dari Partai Nasdem (180.607 suara). Caleg petahana lain, Sri Meliyana dari Gerindra, mendapatkan 131.297 suara, Bertu Merlas dari PKB (128.017 suara), dan Wahyu Sanjaya dari Demokrat (122.393 suara).
Dari sisi partai politik, Gerindra mendominasi suara di Dapil Sumsel II dengan meraih 467.150 suara, diikuti Nasdem (407.186 suara), dan Golkar (386.813 suara). Kemudian, Demokrat (336.945 suara), PDI-P (252.721 suara), PKB (239.887 suara), PAN (200.432 suara), dan PKS (138.668 suara). Melalui kalkulasi perolehan kursi, Gerindra akan mendapatkan dua kursi, sedangkan tujuh parpol teratas lainnya bakal mendapatkan jatah masing-masing satu kursi.
Total tersedia 17 kursi DPR yang diperebutkan dari Provinsi Sumatera Selatan dengan rincian Dapil Sumsel I terdapat 8 kursi dan Dapil Sumsel II 9 kursi. Siapa di antara 10 besar calon anggota DPR peraih suara tertinggi di setiap dapil yang akan melenggang ke Senayan, belum dapat dipastikan.
Penentuan peraih kursi akan ditentukan saat penetapan hasil rekapitulasi tingkat nasional oleh KPU RI. Penentuan kursi juga tak hanya mengacu pada raihan suara tinggi, tetapi ada syarat parpol harus lolos ambang batas parlemen 4 persen suara sah nasional selain perhitungan konversi suara menjadi kursi yang ditentukan dengan menggunakan metode Sainte Lague.