Ribuan Calon Kepala Daerah Mendaftar melalui Partai Demokrat
Demokrat telah menjaring lebih dari 2.000 bakal calon kepala daerah hingga akhir April 2024.
Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menjelang Pilkada Serentak 2024, Partai Demokrat masih menghitung dan mengalkulasikan calon-calon potensial yang akan dimajukan dalam kontestasi pada November mendatang. Sejak tahapan penjaringan dibuka, rata-rata empat kandidat yang mendaftar di satu daerah. Jika pilkada dilaksanakan di 545 daerah, artinya sudah ada 2.180 kandidat bakal calon kepala daerah yang mendaftar melalui Demokrat.
Seperti diketahui, pilkada serentak akan digelar di 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota pada November nanti. Tahapan pencalonan kepala daerah akan digelar KPU setelah putusan sengketa hasil Pemilu Legislatif 2024.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono saat ditemui di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Rabu (24/4/2024), mengatakan, penjaringan bakal calon kepala daerah masih akan dibahas lagi nanti. Menurut dia, dirinya masih menghitung semua aspek, seperti survei popularitas dan elektabilitas calon tersebut. Selain itu, dukungan dari partai-partai lain.
”Kami bicara pastinya dengan teman-teman Koalisi Indonesia Maju (KIM). Kami lihat potensinya bersama-sama dengan teman-teman yang ada di KIM,” ujar Agus.
Saat ditanya apakah untuk Pilkada Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Demokrat akan mencalonkan Ridwan Kamil, Agus menyebut bahwa hal itu belum diputuskan di internal partai.
”Belum, belum,” jawabnya singkat.
Kader eksternal dan syarat tak rumit
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menambahkan bahwa dari data yang sudah masuk, rata-rata per daerah ada empat kandidat bakal calon kepala daerah yang mulai mendaftar. Uniknya, para pendaftar itu justru dipadati oleh kader eksternal. Kader eksternal berasal dari pensiunan aparatur sipil negara (ASN), pensiunan TNI/Polri, bahkan kader partai lainnya.
”Kalau kami cermati dari data yang ada itu rata-rata pendaftar malah lebih banyak dari unsur eksternal,” jelasnya.
Menurut dia, hal itu lantaran kriteria yang diterapkan oleh Demokrat tidak rumit. Sebab, Demokrat tidak mau membebani bakal calon. Salah satu syaratnya adalah calon tersebut populer, dan dekat dengan rakyat. Meskipun demikian, partainya itu akan lebih memprioritaskan kader utama atau internal.
”Kader internal akan diutamakan, tetapi kami juga akan realistis. Peluang terbuka untuk semua kandidat yang mendaftar,” ujarnya.
Ia menambahkan, proses penjaringan dari Demokrat bersifat bottom up atau dari bawah ke atas mulai dari kader di tingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC), kabupaten/kota, naik ke tingkat provinsi. Usulan itu kemudian disampaikan oleh pimpinan tingkat provinsi ke Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Demokrat.
”Tim Satgas Pilkada membahas masukan dan data bakal calon secara intensif. Masukan kemudian dibawa ke tingkat pusat sebagai masukan untuk langkah-langkah lanjutan. Setelah itu, masih berlanjut penjajakan semua,” jelasnya.
Ia juga menyebut bahwa dalam pilkada serentak, Demokrat juga ingin menang besar. Sebab, cara terbaik untuk mengabdi kepada masyarakat adalah melalui kepemimpinan daerah dan nasional. Sirkulasi elite daerah itu bisa berefek luas bagi masyarakat sehingga bisa untuk persiapan kontestasi Pemilu 2029.