Setelah Terpilih Jadi Perdana Menteri, Abe Siap Bangkitkan Roda Perekonomian
Oleh
LUKI AULIA
·3 menit baca
TOKYO, RABU — Shinzo Abe kembali terpilih menjadi Perdana Menteri Jepang dalam sidang parlemen, Rabu (1/11). Partai Demokrat Liberal, partai Abe yang kini berkuasa, memenangi pemilu pada 22 Oktober lalu. Abe berjanji akan membangkitkan kembali roda perekonomian yang mandek, sekaligus memperkuat pertahanan nasional.
Dari hasil pemilu, koalisi yang dipimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) berhasil menjadi mayoritas di parlemen atau majelis rendah dengan mengisi dua pertiga kursi atau 312 kursi dari 465 total kursi yang ada. Di majelis tinggi, Abe meraih suara mayoritas 151 kursi dari 242 kursi yang ada. Ini yang membuat dia berhasil kembali duduk di posisi tertinggi di Jepang.
Namun, keberhasilan ini bukan hanya karena kerja keras LDP, melainkan juga karena dukungan Partai Komei yang ikut berkoalisi.
Dengan terpilihnya kembali Abe, yang mulai berkuasa sejak Desember 2012, berarti usulan dan program Abe, seperti revisi konstitusi pasifis pascaperang, akan berlanjut. Abe (63) merupakan PM Jepang yang paling lama menjabat. Akhir September lalu, ia membubarkan majelis rendah agar bisa menggelar pemilu yang dipercepat.
Para pengamat politik menilai, pemilu sela dilakukan Abe untuk memenangi mandat baru, dan membangun kembali kekuatannya setelah tingkat popularitasnya menurun, musim panas lalu. Dengan terpilih kembali sebagai PM, Abe bisa kembali menjabat ketua LDP, September mendatang, untuk periode tiga tahun. Apabila ini terjadi, Abe dapat memperpanjang masa jabatan sebagai PM hingga 2021.
Setelah terpilih, Abe akan menunjuk kembali jajaran menteri yang ada di kabinet saat ini dan meminta mereka mengalokasikan anggaran tambahan pada tahun ini hingga 31 Maret 2018. Tambahan anggaran itu akan digunakan untuk peningkatan layanan bagi anak-anak dan peningkatan produktivitas.
Pada saat kampanye, Abe menekankan pentingnya kepemimpinan yang kuat dan berkualitas supaya mampu menangani ”krisis kembar” yang sedang dihadapi Jepang sekarang, yakni ancaman nuklir Korea Utara dan tingkat kelahiran yang menurun terus. Abe juga bertekad akan memulai pembahasan tentang isu kontroversial terkait dengan perubahan konstitusi pasca perang yang dibuat Amerika Serikat.
Abe menilai, perubahan konstitusi itu akan mendorong peran pasukan bela diri Jepang menjadi lebih aktif, tidak hanya melindungi kepentingan Jepang, tetapi juga membantu sekutu.
Kunjungan Trump
Tugas pertama yang akan dilakukan Abe terkait kebijakan luar negeri adalah menerima kunjungan kenegaraan Presiden AS Donald Trump. Dalam komunikasi melalui telepon, Senin lalu, Abe dan Trump sepakat bekerja sama membahas strategi menghadapi perkembangan rudal dan nuklir Korut.
Wakil Sekretaris Kabinet Jepang Yasutoshi Nishimura menceritakan percakapan kedua pemimpin itu. Kepada Abe, Trump mengatakan, Jepang dan AS tetap negara sekutu dan tidak ada keraguan dalam hubungan ini.
Selama kunjungan Trump, sedikitnya 10.000 polisi dikerahkan di jalanan. Menurut The Japan Times, pengerahan pengamanan kunjungan Trump ini terbesar yang pernah dilakukan. Selain itu, kepolisian juga memindahkan tempat-tempat sampah di stasiun-stasiun kereta bawah tanah untuk mengantisipasi bom. Masyarakat juga tidak boleh memakai tempat penyimpanan sewaan untuk sementara.
Selain ke Jepang, Trump juga akan melakukan kunjungan kenegaraan ke empat negara lain di Asia, yakni Korea Selatan, China, serta—untuk pertemuan APEC dan ASEAN—di Vietnam dan Filipina. (REUTERS/AFP/AP)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.