Tim Gabungan Siapkan Penampungan Pengungsi di Lombok
Oleh
KHAERUL ANWAR
·2 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Tim Gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nusa Tenggara Barat, Dinas Sosial setempat, dan TNI-Polri menyiapkan fasilitas penampungan sementara bila terjadi gelombang pengungsian dari Bali menyusul sebaran abu vulkanik akibat letusan Gunung Agung.
”Kami menyiapkan gedung Gelanggang Olahraga Turida, Asrama Haji, dan Gelanggang Pemuda, semuanya berada di Kota Mataram,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) M Rum, Selasa (28/11) di Mataram, Lombok.
Penyiapan fasilitas penampungan dilakukan berdasarkan hasil rapat BPBD NTB. Tim terpadu menindaklanjutinya dengan mendirikan posko di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, untuk memonitor warga dari sejumlah daerah di Bali yang terdampak abu vulkanik Gunung Agung, yang kemudian memilih tinggal sementara di Lombok.
Langkah antisipasi itu ditempuh mengingat akibat letusan Gunung Agung pada Sabtu pekan lalu setidaknya ada 2.000 orang asal Bali datang ke Lombok melalui Pelabuhan Lembar. Mereka menyeberang ke Lembar dari Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali.
Mereka adalah pengungsi mandiri dan kini tinggal di rumah keluarga masing-masing di Lombok. ”Catatan Posko Lembar semalam, sekitar pukul 22.41 Wita, ada empat kepala keluarga lagi yang datang dari Bali,” ungkap Rum.
Humas PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Lembar Denny Nurdiana Putra mengatakan, ada kenaikan jumlah penumpang kapal feri rute Lembar-Padangbai.
Pada Minggu ada 431 penumpang pejalan kaki dan Senin ada 288 orang. Padahal, rata-rata penumpang dalam kondisi normal adalah 185 orang per hari.
Tiga wilayah itu berada di timur Kabupaten Karangasem, tempat Gunung Agung berada, sehingga bila abu vulkanik terbawa angin ke timur, tiga wilayah itu terkena dampak langsung.