Korban Meninggal adalah PNS Kemenhub dan Pekerja Proyek
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS -- Sejumlah saksi yang diminta keterangan oleh polisi mengungkapkan, korban kebakaran di gedung Kementerian Perhubungan adalah pekerja proyek yang sedang membuat partisi penyekat ruangan dan PNS Kementerian Perhubungan.
Polisi hari Minggu (8/7/2018) menjelaskan, dua korban meninggal dunia yaitu Khairul yang ditemukan di lantai 12 dan Santoso ditemukan di lantai 18, adalah pekerja proyek PT Amora Indonesia. Mereka bersama sejumlah pekerja lainnya sedang membuat partisi atau penyekat ruangan. Mereka menginap di lantai 11.
Korban meninggal dunia lainnnya adalah Moh Ridwan Ernaldi (29), warga Pondok Gede, Bekasi, adalah PNS Kemenhub yang ditemukan di lantai 5 Gedung Karya.
Saksi Anshori, warga Jepara, Jawa Tengah kepada polisi mengungkapkan, pada saat kejadian, dia berada di lokasi, bekerja mulai pukul 08.00 hingga 17.00, bersama-sama dengan sejumlah rekannya mengerjakan renovasi ruangan di lantai 11.
Anshori kemudian tidur bersama sejumlah rekannya yaitu Santoso, Khairul, Nur Afif dan Agus di ruangan yang sama. "Sekitar pukul 04.00 dinihari, saya terbangun karena mencium bau asap. Kami berlima keluar lewat tangga darurat. Santoso dan Khairul berjalan paling depan," jelas Anshori kepada polisi.
Namun karena asap tebal menghadang di depan, Anshori, Agus, dan Nur Afif kembali ke ruangan semula dan bertahan di ruangan itu. Setelah petugas pemadam kebakaran tiba, barulah diketahui bahwa dua rekannya, Santoso dan Khairul ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Saksi lainnya, Agus Nur Halim, teknisi pekerja proyek asal Purworejo, Jawa Tengah menjelaskan, Santoso dan Khairul memaksa memaksa turun dan menerobos asap agar bisa keluar dari ruangan. "Kami bertiga, saya, Nur Afif dan Anshori dievakuasi petugas pemadam kebakaran untuk turun melalui tangga darurat. Kami diberi penutup hidup berupa sarung basah," jelasnya kepada polisi.
Saksi Nur Afif asal Jepara melukiskan, sekitar pukul 04.00, lampu di ruangan tempat mereka tidur di lantai 11 sudah gelap. "Saat kami membuka pintu, ternyata asap tebal sudah menghadang. Kami tidak tahu asal asap dari lantai atas atau lantai bawah," jelas Nur.
Adapun saksi Prapto asal Banyumas yang bekerja sebagai office boy mengaku sedang tidur di lantai 25 dan menonton pertandingan sepak bola Piala Dunia. Sekitar pukul 04.00, dia mengalami sesak nafas akibat asap memenuhi ruangan. Dia mencari sumber asap, ternyata berasal dari lantai bawah. Prapto buru-buru naik ke lantai 27 untuk mencari udara segar. Prapto akhirnya ditolong petugas pemadam kebakaran dan dibawa ke rumah sakit terdekat.
Hingga sore ini, polisi masih menyelidiki asal api. (FRANSISCA NATALIA ANGGRAENI)