Bandengan Utara Jadi Lokasi Favorit Tawuran Antarpelajar
Oleh
Hendriyo Widi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tawuran antarpelajar kembali terjadi di Jalan Bandengan Utara, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (14/2/2019) malam. Tawuran di lokasi itu kerap terjadi, terutama setiap Kamis malam.
”Saat tawuran tadi, mereka membawa celurit, batu, dan botol kaca. Tapi tidak ada yang sampai saling bacok, hanya digunakan untuk mengancam. Paling banyak itu saling lempar batu dan botol kaca,” kata salah satu anggota satuan pengamanan penjualan mobil di sekitar lokasi tawuran, Ratno (50), Kamis (14/12/2019).
Pada pukul 21.16 di lokasi masih tampak serpihan botol kaca dan batu di pinggir jalan. Terdapat pula ceceran darah di aspal jalan. Walau begitu, warga tetap beraktivitas seperti biasa, seperti berdagang makanan, menjaga pos pengamanan, dan menunggu penumpang.
Tak ada korban jiwa dalam tawuran ini, juga belum ada pelaku yang diamankan polisi hingga Kamis dini hari. Polisi datang setelah tawuran selesai, setelah Ketua RT 001 RW 015, Dwi Yuniati (40), menghubungi polisi di Kepolisian Subsektor Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
Sementara itu, Kepolisian Sektor (Polsek) Metro Penjaringan belum mendapat laporan hingga Kamis tengah malam.
”Belum ada laporan yang masuk sampai saat ini,” kata Kepala Seksi Humas Polsek Metro Penjaringan Inspektur Dua R Widi Sudiyatno saat dihubungi melalui telepon pada Kamis pukul 23.25.
Dalam pesan singkatnya, Widi menyatakan telah menghubungi polisi yang sedang bertugas di Polsek Penjaringan saat itu. Namun, laporan belum juga masuk.
Menurut keterangan Ketua RT 001, Dwi, tawuran sering terjadi di Jalan Bandengan Utara. Tawuran layaknya peristiwa rutin yang terjadi setiap Kamis malam.
”Selama saya tangani daerah ini (selama satu tahun), tawuran itu selalu terjadi hari Kamis. Sebulan ini sudah berhenti, tapi sekarang kembali lagi,” kata Dwi.
Selama saya tangani daerah ini (selama satu tahun), tawuran itu selalu terjadi hari Kamis. Sebulan ini sudah berhenti, tapi sekarang kembali lagi.
Warga sekitar yang melihat Kompas berjalan bersama Dwi pun menanggapi dengan santai kejadian ini. ”Kan, Kamis malam Bu, mereka ’kencan’ lagi,” kata warga sekitar yang sedang duduk santai di sekitar lokasi tawuran.
Dwi yang turun ke lokasi saat tawuran berlangsung mengatakan, pelaku bukan merupakan warga sekitar. Mereka pelajar dari daerah lain yang rutin melakukan tawuran di Jalan Bandengan Utara. Biasanya mereka mulai tawuran pada pukul 17.00.
”Mereka sepertinya sudah memperhatikan jam patroli polisi, jadi mereka mengubah jadwal tawurannya menjadi pukul 19.00,” kata Dwi.
Walau daerah tawuran masuk dalam wilayah Kepolisian Subsektor Muara Baru, Kepolisian Subsektor Jembatan Tiga juga rutin membantu untuk patroli di daerah ini. Pasalnya, daerah perbatasan itu juga berdekatan dengan wilayahnya.
”Sebelum mereka tawuran, kami juga patroli di daerah itu hingga pukul 18.15. Tapi ternyata mereka mulai (tawuran) pukul 19.00,” kata Kepala Kepolisian Subsektor Jembatan Tiga Ajun Inspektur Satu Achmad Zaeni, Jumat (15/2/2019) dini hari, melalui telepon.
Zaeni juga mengatakan, pelajar yang tawuran itu umumnya berdebat dulu di media sosial. Lalu saling tantang dan mengatur jadwal tawuran yang mereka sepakati bersama. (SITA NURAZMI MAKHRUFAH)