Situs ”pintarmemilih.id” Bantu Pemilih Cari Informasi Pemilu
Oleh
PRADIPTA PANDU
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kompleksitas pemilihan umum serentak 2019 membuat publik belum sepenuhnya mengetahui informasi yang berkaitan dengan pesta demokrasi tersebut. Oleh karena itu, publik terus didorong untuk meningkatkan pengetahuan pemilunya lewat situs https://www.pintarmemilih.id/ yang menyediakan semua informasi terkait pemilu.
Pada Pemilu 2019, rakyat Indonesia untuk pertama kali akan memberikan hak pilihnya secara serentak dalam dua pemilihan untuk menentukan presiden dan anggota legislatif. Artinya, pemilih akan menerima lima surat suara sekaligus untuk memilih anggota DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi, DPR, Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan presiden-wakil presiden.
Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini, di Jakarta, Selasa (19/2/2019), menilai, kompleksitas pemilu serentak 2019 membuat publik belum sepenuhnya mengetahui informasi yang berkaitan dengan pesta demokrasi tersebut. Selain itu, proses kampanye caleg yang minim membuat publik kurang mengetahui informasi setiap caleg yang berada di daerah pemilihannya.
Untuk mengatasinya, Perludem bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Google Indonesia, Cek Fakta, rumahpemilu.org, dan kanal Youtube Kok Bisa meluncurkan situs http://pintarmemilih.id.
Menurut Titi, situs tersebut dapat menjadi wadah pendidikan pemilih berbasis web karena menyediakan informasi proses dan tahapan Pemilu 2019.
Sejumlah informasi yang tersedia di situs pintarmemilih.id antara lain data calon presiden dan wakil presiden, data calon anggota legislatif, partai peserta pemilu, peta daerah kerawanan pemilu, fitur pengecekan fakta pemilu, dan fitur untuk mengecek lokasi tempat pemungutan suara (TPS).
Situs tersebut juga menyediakan tanya jawab seputar Pemilu 2019 dengan jawaban yang bersumber dari tim kredibel dan terverifikasi.
Titi menjelaskan, seluruh data dari situs tersebut bersumber dari sistem informasi terverifikasi milik KPU dan Bawaslu. Perludem kemudian mengadaptasikan data tersebut menjadi format Application Programming Interface (API). API adalah sebuah teknologi untuk memfasilitasi pertukaran informasi atau data antara dua atau lebih aplikasi perangkat lunak.
Anggota Bawaslu, Fritz Edward Siregar, menyatakan, masyarakat perlu meningkatkan pengetahuan tentang pemilu. Sebab, pemilu merupakan proses pendidikan politik dalam menentukan pemimpin untuk mengatur hak-hak masyarakat ke depan.
”Pemilu bukanlah sekadar mencoblos, pemilu adalah pelaksanaan hak sekaligus tanggung jawab untuk membawa negeri ini lebih baik. Oleh karena itu, masyarakat harus dipermudah dalam mendapatkan informasi mengenai siapa caleg atau pemimpinnya,” tuturnya.
Ketua KPU Arief Budiman menyampaikan, adanya situs yang memberikan semua informasi tentang pemilu dapat menjadi solusi alternatif jika seandainya situs resmi KPU diretas.
”KPU ingin mengajak semua pihak untuk melakukan hal yang sama seperti ini sehingga publik punya banyak alternatif mencari informasi mengenai pemilu. Dan, yang paling penting, jika seandainya situs KPU diserang oleh peretas, informasi tersebut tidak hilang dan masih bisa diakses,” katanya.
Arief berharap, situs pintarmemilih.id bisa digunakan secara maksimal sebagai referensi masyarakat dalam menentukan pilihan anggota legislatif ataupun presiden. Selain itu, diharapkan kemudahan dalam mengakses informasi pemilu membuat masyarakat ikut mengawasi jalannya demokrasi di Indonesia.