PSI menerima kenyataan tidak lolos ambang batas parlemen. Tidak ada penyesalan. PSI juga tidak akan menyalahkan siapapun. PSI akan terus bergerak.
Oleh
A Ponco Anggoro
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai Solidaritas Indonesia atau PSI menerima kenyataan tidak lolos ambang batas parlemen. Tidak ada penyesalan atas kenyataan itu.
PSI juga tidak akan menyalahkan siapa pun. PSI akan segera melakukan konsolidasi untuk mengatur kembali rencana ke depan serta mengajak kader, pengurus, dan simpatisan untuk terus bergerak.
”PSI akan kembali menyapa rakyat. Bukan lima tahun lagi, tapi besok! We shall return, soon!” ujar Ketua Umum PSI Grace Natalie dalam pernyataan resmi yang diberi judul ”Setelah Kami Kalah” yang diterima Kompas, Rabu (17/4/2019).
Grace membuat pernyataan itu setelah melihat hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei yang memperlihatkan perolehan suara PSI di bawah ambang batas parlemen 4 persen. Itu artinya, tidak akan ada wakil PSI di DPR periode 2019-2024.
Hasil hitung cepat Litbang Kompas hingga pukul 22.00 WIB, misalnya, menunjukkan perolehan suara PSI sebesar 2,03 persen. Ini dengan jumlah suara masuk 82,40 persen.
”Kepada Anda sekitar 3 juta pemilih PSI, saya mengajak agar segera mendaftarkan diri menjadi anggota melalui https://psi.id/menjadi-anggota/ atau datang ke kantor PSI terdekat. Kita segera mengonsolidasikan diri.
Kepada seluruh kader, pengurus, dan simpatisan, setelah ini kita akan mengatur kembali rencana ke depan,” ujar Grace.
”Kita akan terus bergerak. Saya yakin itu karena saya tak pernah meragukan kecintaan kalian kepada negeri ini,” tambahnya.
Perbaikan parlemen
Bagi masyarakat yang telah memilih PSI, dia juga mengatakan bahwa suara yang telah diberikan tak akan terbuang. ”Tak ada suara yang sia-sia,” katanya.
Setiap suara dukungan disebutnya akan dicatat sebagai pernyataan suara rakyat yang menginginkan perbaikan parlemen dan partai politik.
Dalam pernyataannya, Grace menegaskan tidak akan menyalahkan siapa pun atas kegagalan PSI tidak lolos ambang batas parlemen. Dia menyebut, kader, pengurus, calon anggota legislatif telah bekerja keras meyakinkan rakyat.
”Tapi inilah keputusan rakyat melalui mekanisme demokrasi yang harus kami terima dan hormati,” ujarnya.
Grace juga menegaskan tak ada penyesalan. PSI justru berterima kasih. ”Sebab, di tengah apatisme politik, PSI dinilai berhasil membuktikan bahwa orang mau berkontribusi, baik dalam bentuk uang, mencetak alat peraga kampanye, tenaga, pikiran, maupun meninggalkan pekerjaan demi berjuang bersama PSI,” katanya.
Sekalipun PSI diyakini tak akan lolos ambang batas parlemen, Grace yakin calon anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota dari PSI bisa terpilih. ”Ini adalah modal politik yang harus kita rawat,” katanya.