Kebakaran kembali terjadi di Ibu Kota. Kali ini kebakaran melanda Rumah Sakit Siloam, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (9/6/2019) pagi. Penyebab kebakaran diduga akibat alat penghisap asap dapur atau blower terkena semburan minyak panas.
Oleh
Stefanus ato
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kebakaran kembali terjadi di Ibu Kota. Kali ini kebakaran melanda Rumah Sakit Siloam, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (9/6/2019) pagi. Penyebab kebakaran diduga akibat alat penghisap asap dapur atau blower terkena semburan minyak panas.
Kejadian ini menambah daftar panjang peristiwa kebakaran yang terjadi beruntun di sejumlah wilayah Jakarta selama libur lebaran 2019. Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penangulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat Rompis Romlih mengatakan, area yang terbakar luasnya sekitar 60 meter persegi dengan estimasi kerugian diperkirakan mencapai Rp 100 juta rupiah.
"Diduga karena minyak panas kena blower. Api berhasil dipadamkan pada pukul 09.40 WIB," kata Rompis, di Jakarta.
Sebelumnya, kebakaran juga terjadi pada Kamis malam, di Jalan Penyelesaian III Tomang, Kelurahan Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat. Kebakaran itu menewaskan satu perempuan separuh baya bernama Gebi (65) yang terjebak di dalam rumah saat api mulai membesar. Dugaan sementara, kebakaran itu akibat obat nyamuk bakar yang merambat ke tumpukan kardus yang tersimpan di rumah Gebi.
Rompis mengatakan, sebagian besar kebakaran yang terjadi di Jakarta selama libur Lebaran akibat hubungan arus pendek listrik. Masih banyak warga yang lupa mematikan perangkat elektronik yang tersambung listrik sebelum meninggalkan rumah saat mudik Lebaran.
"Sosialisasi tetap rutin kami lakukan, tetapi kembali ke manusianya. Masih banyak human eror," ucapnya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari akun Twitter resmi Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) DKI Jakarta dari tanggal 31 Juni sampai 9 Juni 2019, kebakaran paling banyak terjadi di wilayah Jakarta Timur, yaitu ada 8 peristiwa kebakaran. Wilayah Jakarta Utara menyusul dengan jumlah kebakaran sebanyak lima kali dan terjadi beruntun, yaitu dari tanggal 5 sampai 7 Juni 2019.
Bangun hidran mandiri
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana DPKP DKI Jakarta, Suharja, pada Sabtu (8/6/2019), mengatakan, untuk mencegah kebakaran yang terus membayangi warga Jakarta, pihaknya sejak tahun 2018 sudah memasang hidran mandiri berjenis box hidran di 41 titik dan tersebar di pemukiman padat penduduk. Ada pun pada tahun 2019 ini, rencananya akan ada penambahan 112 hidran box dan 17 hidran pilar.
"Hidran mandiri itu kami bangun di daerah rawan kebakaran yang minim prasarana proteksi kebakaran seperti pemukiman padat, akses sulit karena jalan sempit, dan jauh dari pos pemadam kebakaran," kata Suharja.
Meski demikian, kata Suharja, tidak semua pemukiman padat penduduk dapat dibangun hidran mandiri. Hal itu karena pembangunan hidran mandiri harus mempertimbangkan ketersedian sumber air, terutama air tanah.
"Spesifikasi teknis tandon air minimal 10.000 meter kubik yang diisi dengan air yang dipompa dari air tanah," katanya.