logo Kompas.id
UtamaSaat Jenderal Digoda Suap...
Iklan

Saat Jenderal Digoda Suap ”Mafia” Tambang Liar

Bisnis gelap tambang liar memiliki banyak daya yang bisa menggoda siapa saja demi melanggengkan kepentingan mereka. Namun, sejumlah sosok tampil mematahkan godaan-godaan itu.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/PkEEsiwEsv-zKWfX_emm7oehGWk=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F25a029ef-3f59-42e8-86cb-035e0ca11b04_jpg.jpg
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Kapolda Maluku Inspektur Jenderal Royke Lumowa (kiri) saat memimpin penertiban tambang emas liar Gunung Botak, Pulau Buru, Maluku, beberapa waktu lalu.

Informasi tentang mutasi perwira tinggi dan menengah Polri pada 13 Agustus 2018 beredar luas. Tertuang dalam Surat Telegram Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian (menjabat 2016-2019) dengan Nomor ST/2015/VIII/KEP/2018, Inspektur Jenderal Royke Lumowa, perwira tinggi yang menjabat Kepala Korps Lalu Lintas Polri, dimutasi menjadi Kepala Polda Maluku.

Belum lama informasi itu beredar, telepon genggam Royke kebanjiran panggilan dan pesan berisi ucapan selamat atas jabatan baru tersebut. Di antara mereka yang memberi ucapan itu, ada yang langsung menyinggung topik hangat di Maluku, yakni Gunung Botak di Pulau Buru. Ya, sebuah tambang emas liar terbesar di Indonesia yang melibatkan banyak ”mafia” dari Jakarta hingga Pulau Buru.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000