Sejumlah Formasi CPNS Nihil Pelamar, BKN Usulkan Dua Opsi
Mengacu data Badan Kepegawaian Negara, formasi yang masih nihil pelamar, seperti dosen arkeologi, dosen keterampilan menggambar dan prakarya, dosen ilmu jiwa pendidikan, dosen etnomusikologi, dan dosen bahasa Pali.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejak perekrutan calon pegawai negeri sipil atau CPNS 2019 dibuka pada 11 November 2019, masih banyak formasi yang belum diminati pelamar. Panitia Seleksi CPNS 2019 belum memutuskan terkait hal ini. Sementara Badan Kepegawaian Negara mengusulkan dua opsi kebijakan yang bisa diambil. Salah satunya, mengalihkan pelamar di formasi tertentu ke formasi yang kosong.
Mengacu pada data Badan Kepegawaian Negara (BKN), hingga 30 November 2019, formasi yang masih kosong pelamar di antaranya untuk dosen arkeologi, dosen keterampilan menggambar dan prakarya, dosen ilmu jiwa pendidikan, dosen etnomusikologi, dan dosen bahasa Pali.
Adapun hingga Minggu (1/12/2019), jumlah pelamar yang telah membuat akun tercatat 5.047.455 orang. Sebanyak 4,4 juta di antaranya telah mengisi formulir dan 4,1 juta orang sudah memasukkan pendaftaran. Perekrutan CPNS 2019 dibuka untuk mengisi 152.286 formasi yang tersebar di 68 kementerian atau lembaga dan 462 pemerintah daerah.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat BKN Mohammad Ridwan mengatakan, masih ada puluhan instansi yang menerima pendaftaran. Sejumlah instansi lainnya dilaporkan telah menutup pendaftaran pada akhir November.
”Dari instansi yang belum menutup pendaftaran, masih ada peluang mengisi formasi-formasi yang kosong,” kata Ridwan di Jakarta, Minggu.
Sekretaris Deputi Sumber Daya Manusia dan Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) Mudzakir mengatakan, Panitia Seleksi (Pansel) CPNS 2019 akan mendalami kembali apakah kebutuhan terhadap formasi yang kosong itu akan dibuka lagi pada tahun berikutnya atau memang akan dibiarkan.
”Intinya, pansel akan mendalami kembali persoalan itu kemudian diputuskan. Tentu ini masih dalam proses,” katanya.
Selama dua pekan terakhir, BKN telah mengimbau instansi-instansi pemerintah untuk terus melaporkan sejumlah formasi yang masih minim peminat. Beberapa instansi pemerintah daerah, menurut Ridwan, seperti Pemerintah Kota Solo dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, rutin memperbarui informasi terkait formasi-formasi yang sepi peminat. Laporan rutin ini kemudian disosialisasikan ke publik untuk mendorong masyarakat melamar di formasi yang masih kosong.
Alihkan pelamar
Ridwan menambahkan, di setiap penerimaan CPNS sudah sering terjadi sejumlah formasi tidak diminati pelamar. Agar formasi yang kosong bisa tetap terisi, ada beberapa skenario kebijakan yang memungkinkan diambil oleh Kemenpan RB. Salah satunya, mengalihkan pelamar untuk formasi tertentu ke formasi minim peminat atau bahkan tidak ada peminat sama sekali.
”Ada posisi-posisi yang bisa dialihkan. Misalnya, formasi dan latar belakang pendidikannya sama, tetapi untuk disabilitas kosong. Nah itu bisa diisi pelamar jalur umum. Berlaku juga sebaliknya. Mungkin itu bisa mengurangi jumlah formasi yang kosong,” tutur Ridwan.
Landasan hukum yang dapat digunakan untuk itu adalah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan RB) Nomor 23 Tahun 2019 tentang Kriteria Penetapan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil dan Pelaksanaan Seleksi CPNS Tahun 2019.
Opsi lainnya, formasi yang kosong dibiarkan kosong hingga pendaftaran berakhir. Kemudian saat perekrutan CPNS dibuka kembali oleh pemerintah pusat, formasi tersebut akan dihadirkan kembali.
Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia Eko Prasojo sebelumnya mengusulkan agar perekrutan CPNS disesuaikan dengan kebutuhan instansi pemerintah.
Dengan demikian, jika ada pegawai yang meninggal, pensiun, diberhentikan atau berhenti sendiri, instansi pemerintah itu bisa langsung merekrut pegawai baru tanpa harus menunggu pemerintah pusat membuka rekrutmen CPNS seperti yang terjadi selama ini.