Jalan Yos Sudarso Surabaya Dibuka Terbatas Akhir Desember
Jalan Yos Sudarso, Surabaya, Jawa Timur, yang ditutup penuh sejak empat bulan lalu akan kembali dibuka secara terbatas untuk pejalan kaki dan pesepeda pada akhir Desember 2019.
Oleh
IQBAL BASYARI
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Jalan Yos Sudarso, Surabaya, Jawa Timur, yang ditutup sejak empat bulan lalu seiring pembangunan basemen Alun-alun Surabaya akan dibuka secara terbatas pada akhir Desember. Namun, ruas jalan menuju Balai Kota Surabaya itu baru bisa dilewati pejalan kaki dan pesepeda.
Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya Iman Kristian, Minggu (8/12/2019), di Surabaya, mengatakan, pengerjaan konstruksi basemen Alun-alun Surabaya yang terletak di bawah Jalan Yos Sudarso diperkirakan rampung akhir tahun.
Dengan selesainya konstruksi tersebut, ruas jalan di atasnya bisa dibuka lagi. Namun, untuk sementara waktu, ruas jalan yang dibuka baru boleh dilewati pejalan kaki dan pesepeda. Sementara kendaraan bermotor, seperti sepeda motor dan mobil yang memiliki beban berat, masih belum diperbolehkan karena masih ada pengerjaan di beberapa bagian basemen.
”Jalan Yos Sudarso diperkirakan bisa difungsikan penuh sekitar Maret 2020 ketika pengerjaan basemen Alun-alun Surabaya tuntas,” kata Iman.
Pengembangan Alun-alun Surabaya didesain memiliki ruang bawah tanah (basemen) yang terhubung dengan gedung Balai Pemuda di sisi barat Jalan Yos Sudarso. Basemen berukuran sekitar 1.000 meter persegi ini berada persis di bawah Jalan Yos Sudarso dan akan difungsikan sebagai akses penyeberangan, sentra usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta ruang publik.
Iman menuturkan, pengerjaan Alun-alun Surabaya sudah dimulai sejak awal 2019. Pada mulanya, pengerukan tanah untuk bagian basemen dilakukan di ruas jalan sisi barat. Kala itu, jalan baru ditutup sebagian.
Sejak September, ruas jalan ditutup sepenuhnya karena dilakukan pembangunan basemen di sisi timur. Penutupan jalan harus dilakukan karena masuk tahap konstruksi secara menyeluruh. Lalu lalang alat berat dan kendaraan proyek dikhawatirkan terganggu apabila jalan tersebut tidak ditutup.
Dalam pembangunan basemen ini, lanjut Iman, dilakukan pemindahan jaringan pipa Perusahaan Daerah Air Minum Surabaya dan jaringan utilitas di jalan tersebut. Pekerjaan selanjutnya adalah pembuatan konstruksi dinding penahan agar tanah di sekitar basemen tidak longsor.
Setelah pengerjaan konstruksi fondasi rampung, akan dilakukan penggalian tanah sedalam 3 meter untuk pemasangan beton cetak sebagai lantai alun-alun. Terakhir, yakni pemasangan atap di bagian basemen. ”Sekarang kami masih menunggu pematangan beton di bagian atap basemen,” katanya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menambahkan, untuk saat ini pihaknya baru bisa melakukan pembangunan Alun-alun Surabaya di bagian basemen. Adapun rencana perluasan di sisi timur Jalan Yos Sudarso belum bisa dilakukan karena tanah tersebut masih dalam sengketa dengan PT Maspion.
”Kami sudah meminta Komisi Pemberantasan Korupsi untuk mengawal proses kasasi di Mahkamah Agung,” katanya. Tanah yang disengketakan seluas 3.713 meter persegi di Jalan Pemuda Nomor 17 senilai Rp 11,5 miliar.