Empat Ledakan di Riyadh, Bangunan KBRI Bergetar Keras
Oleh
Pascal S Bin Saju
·3 menit baca
RIYADH, KOMPAS — Kawasan Diplomatic Quarter di Riyadh, Arab Saudi, Minggu (24/6/2018) sekitar pukul 20.40 waktu setempat, digegerkan oleh suara sangat keras dari empat ledakan rudal balistik yang dihadang rudal Patriot Saudi.
”Kaca-kaca bangunan Kedutaan Besar RI bergetar keras sebagai dampak empat ledakan di langit Riyadh itu. Kami belum bisa tidur, khawatir ada (rudal) yang nyasar,” kata Duta Besar RI untuk Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, Senin (25/6/2018) pagi.
Sementara itu, juru bicara Pasukan Koalisi Arab untuk Mendukung Legitimasi di Yaman, Kol Turki Al-Maliki, dalam keterangan resmi yang disiarkan kantor berita Saudi Press Agency (SPA) mengatakan, pada pukul 20.39 waktu setempat, Royal Saudi Air Defense Forces (RSADF) mencegat dua rudal balistik yang diluncurkan dari wilayah Sa’dah, Yaman, diarahkan ke pusat kota Riyadh.
Belum ada informasi tentang jatuhnya korban akibat serangan rudal tersebut. ”Waktu kejadian, saya masih berada di ruangan KBRI dan tiba-tiba ada suara menggelegar dan semua kaca bergetar,” kata Dubes Maftuh.
”Saya turun dari lantai tiga dan telepon seluler saya berdering, ada panggilan dari istri yang juga ketakutan oleh suara gemuruh itu. Saya langsung lari ke pos keamanan dan baru ada informasi dari Pak Syamsuddin, petugas security KBRI, bahwa barusan ada rudal yang dihadang rudal Patriot.”
Menurut Dubes Maftuh, Syamsuddin tidak berhasil mengabadikan tabrakan rudal-rudal tersebut karena cahaya kilatan benturan yang menyilaukan mata.
Informasi di lapangan menyebutkan, sebagian pecahan rudal jatuh di sebuah titik di dalam kawasan Diplomatic Quarter, kompleks semua kedutaan asing di Arab Saudi. ”Penjagaan akses masuk ke kawasan itu diperketat beberapa saat setelah jatuhnya pecahan rudal tersebut,” kata Maftuh.
Menurut catatan, serangan rudal ke Riyadh ini adalah yang kelima setelah serangan pada 4 November 2017 yang menarget Bandara International King Khaled. Serangan kedua terjadi pada 19 Desember 2017 dan ketiga yang melibatkan tiga rudal pada 25 Maret 2018 dan menyebabkan tewasnya seorang warga Mesir akibat terkena pecahan rudal. Serangan keempat terjadi pada 9 Mei 2018.
Sementara itu, total rudal balistik yang berhasil dicegah pasukan pertahanan udara Kerajaan Arab Saudi ke wilayahnya, mayoritas ke wilayan Jizan dan Najran, berjumlah lebih dari 155 rudal.
”Dalam mengantisipasi dan melindungi WNI di Saudi, KBRI sudah menyiapkan Crisis Management Team (CMT), tim reaksi cepat yang dikomandani Atase Pertahanan KBRI Kolonel (Inf) Drajat Bima Yoga untuk mengevakuasi para WNI yang berada di kawasan rawan, seperti Najran dan Jizan, yang berada di perbatasan Saudi-Yaman,” kata Dubes Maftuh.
Dalam surat pribadinya kepada Dubes RI, Menteri Dalam Negeri Arab Saudi Abdulaziz bin Saud bin Naif bin Abdulaziz Al Saud menegaskan, Arab Saudi berkomitmen melindungi semua ekspatriat Indonesia yang berada di Saudi dari serangan rudal-rudal itu.
Pangeran Abdulaziz juga menegaskan, Angkatan Udara Kerajaan Arab Saudi mampu menangkis serangan-serangan tersebut. (AFP/REUTERS)