Indonesia Tingkatkan Program Kapasitas untuk Afghanistan
Oleh
NINA SUSILO dan LAKSANA AGUNG SAPUTRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS -- Pemerintah Indonesia dan Afghanistan menindaklanjuti hubungan baik yang sudah terjalin antara kedua negara. Program-program peningkatan kapasitas segera disiapkan untuk Afghanistan.
Kepala Eksekutif (Chief Executive) Afghanistan Abdullah Abdullah bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam dua pertemuan terpisah, Kamis (4/10/2018). Presiden Joko Widodo sebelumnya menerima kunjungan kehormatan Chief Executive Afghanistan tersebut jam 10.30 di Istana Merdeka, Jakarta.
Pertemuan tersebut berlangsung sekitar satu jam dan tertutup bagi media. Abdullah kemudian menuju Istana Wapres setelah bertemu Presiden Jokowi.
Seusai pertemuan terbatas dengan Wapres Kalla dan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi serta pertemuan bilateral, Wapres Kalla dan Kepala Eksekutif Abdullah Abdullah menggelar keterangan pers bersama. Dalam keterangannya, Abdullah menyampaikan rasa simpatinya atas bencana yang menimpa Sulawesi Tengah dan berharap semua teratasi dengan baik.
Wapres Kalla menjelaskan pertemuan bilateral ini akan memajukan hubungan baik dalam bidang ekonomi dan industri. Selain itu, Indonesia juga terus mendukung dan berkontribusi dalam mewujudkan perdamaian di Afghanistan.
Terkait perdagangan dan ekonomi, kerja sama antara Indonesia dan Afghanistan sudah berlangsung di bidang farmasi dan makanan-minuman. Selain itu, kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang juga hadir dalam pertemuan bilateral, diusulkan juga perdagangan keperluan rumah tangga.
“Mereka juga mengharapkan ada investasi Indonesia di Afghanistan dan mengharap produk Afghanistan bisa masuk ke Indonesia dengan treatment khusus,” tutur Airlangga.
Namun, sebelum investasi, disiapkan program-program penguatan kapasitas terlebih dahulu. Program-program ini diberikan, mulai dari pelatihan untuk para ahli di bidang energi, pengembangan industri, pembuatan kebijakan terkait industri, hingga diplomasi.
Menurut Retno, Indonesia juga memberikan beasiswa kepada mahasiswa asal Afghanistan sejak beberapa tahun lalu. Tahun ini, sebanyak 25 mahasiswa Afghanistan mengikuti pendidikan sarjana di Indonesia.
Selain itu, pertemuan Presiden Joko Widodo dan Wapres Kalla dengan Kepala Eksekutif Afghanistan Abdullah Abdullah juga membahas kemungkinan terus mendukung upaya perdamaian di Afghanistan. Ke depan, kata Retno, Indonesia akan dilibatkan untuk memberikan saran dan lainnya.
Peran tersebut disampaikan dan diapresiasi Abdullah dalam Sidang Majelis Umum PBB maupun pertemuan para menteri luar negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) secara khusus. Sehari sebelumnya, Abdullah juga bertemu dengan para pengurus Kamar Dagang dan Industri Indonesia serta sejumlah pengusaha dan perwakilan organisasi pengusaha.