logo Kompas.id
Internasional4 Tahun Era Suu Kyi, Demokrasi...
Iklan

4 Tahun Era Suu Kyi, Demokrasi di Myanmar Tetap Mati

Sebelum ada reformasi, Myanmar berada di tingkat paling bawah Indeks Kebebasan Pers Dunia. Pada tahun 2010 dan 2016, peringkatnya naik, tetapi lalu turun lagi.

Oleh
Luki Aulia
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/7oR54-WQDPSCemXz1-9aG_qKasE=/1024x700/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2FMYANMAR-ROHINGYAWORLD-COURT_89776577_1591983219.jpg
REUTERS/YVES HERMAN/FILE PHOTO

Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi (kiri) menghadiri pembacaan dakwaan yang diajukan Gambia terhadap Pemerintah Myanmar dalam kasus tuduhan genosida terhadap warga Rohingya dalam sidang Mahkamah Pengadilan Internasional di Den Haag, Belanda, 10 Desember 2019.

Aung Marm Oo tak kuasa menyembunyikan kekesalan dan kemarahannya kepada pemerintahan sipil pimpinan penerima Nobel Perdamaian, Aung San Suu Kyi. Ia kesal dan marah karena Pemerintah Myanmar memberangus kebebasan atas informasi media dengan memblokir media, membatasi kantor-kantor berita, melarang peliputan dan pemberitaan, serta menghukum wartawan.

”Demokrasi telah mati. Media adalah urat nadi demokrasi. Tanpa media, demokrasi tak bisa hidup,” kata Aung Marm Oo (37), Pemimpin Redaksi Grup Media Pembangunan (DMG), kepada kantor berita Reuters dari lokasi rahasia tempatnya bersembunyi.

Editor:
samsulhadi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000