Gangguan keamanan jelang pemungutan suara terjadi di Boven Digoel. Ratusan orang merusak dan membakar rumah Chaerul Anwar, calon bupati dalam Pilkada Boven Digoel.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS - Massa berjumlah ratusan orang membakar rumah milik calon bupati Boven Digoel, Chaerul Anwar, di Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel, Papua, Senin (30/11/2020). Hal ini diduga terkait dengan kekecewaan pendukung calon bupati Yusak Yaluwo, yang dinyatakan KPU tidak memenuhi syarat mengikuti pilkada.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal, saat dihubungi pada Senin sore, membenarkan insiden pembakaran rumah Chaerul pada pukul 15.30 WIT. Ia memaparkan, pembakaran rumah wakil bupati Boven Digoel itu bermula ketika massa beserta tim sukses yang diduga dari kubu Yusak berkonvoi di pusat Tanah Merah, ibu kota Boven Digoel.
Konsentrasi massa itu menyusul keputusan KPU RI pada Minggu (29/11), yang menyatakan pasangan Yusak Yaluwo-Yakob Weremba tidak memenuhi syarat mengikuti pilkada. Hal itu karena status pencabutan hak politik Yusak sebagai narapidana kasus korupsi masih tersisa dua tahun dari total lima tahun. Yusak adalah bupati Boven Digoel periode 2005-2010.
Massa memulai konvoi dari posko pemenangan Yusak. Sekitar satu kilometer dari posko, massa pun membakar rumah pribadi milik Chaerul. "Kami bersama TNI sudah berupaya mencegah aksi massa. Namun, massa yang berjumlah sekitar 400 orang ini tetap nekat membakar rumah tersebut," kata Ahmad.
Ia menuturkan, massa juga hendak merusak kantor KPU Boven Digoel setelah membakar rumah Chaerul. Namun, pihak kepolisian berhasil menggagalkan niatan tersebut.
"Massa dengan menggunakan senjata tajam seperti panah menyerang ke kantor kantor KPU. Akibatnya, salah satu anggota kami terluka di punggung kiri karena terkena busur panah," tutur Ahmad.
Ahmad, yang juga sebagai perwira pengamat wilayah Boven Digoel, menyatakan, sebanyak tiga kompi pasukan telah bersiaga di Tanah Merah. Polisi terus berjaga di Kantor KPU Boven Digoel.
"Status keamanan di Boven Digoel saat ini siaga satu (kesiagaan tertinggi). Kami terus berupaya mempersuasi massa yang kecewa agar tidak melakukan aksi yang merugikan dan mengganggu situasi keamanan," katanya.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Boven Digoel Frans Asek menyesalkan insiden pembakaran rumah Chaerul. Sebab, lanjut, Frans, pihaknya sudah berupaya mengarahkan tim sukses Yusak untuk menempuh jalur hukum melalui Bawaslu.
"Sebelumnya, mereka telah melaporkan sengketa terkait keputusan KPU atas Yusak ke kantor Bawaslu Boven Digoel. Sayangnya, dua jam kemudian mereka membakar rumah tersebut," ungkap Frans.
Awalnya, KPU Boven Digoel menetapkan pilkada 2020 diikuti empat pasangan calon. Namun, menyusul keputusan KPU RI mencoret pasangan Yusak Yaluwo-Yakob Waremba, tersisa tiga pasangan calon, yakni Martinus Wagi-Isak Bangri, Lukas Ikwaron-Lexi Wagju, dan Chaerul Anwar-Nathalis Kaket.