Gubernur Banten Wahidin Halim tersinggung banyaknya laporan masyarakat mengenai kondisi kebersihan di Surosowan, kawasan Banten Lama. Selama libur Lebaran, tujuan wisata itu dinilai banyak kalangan kumuh karena perawatan tak dijalankan.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
SERANG, KOMPAS – Gubernur Banten Wahidin Halim tersinggung banyaknya laporan masyarakat mengenai kondisi kebersihan di Surosowan, kawasan Banten Lama. Selama libur Lebaran, tujuan wisata itu dinilai banyak kalangan kumuh karena perawatan tak dijalankan.
Saat menyampaikan sambutan Halal Bihalal Idul Fitri 1440 Hijriah di depan jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten di Serang, Banten, Senin (10/6/2019), Wahidin menyatakan ketidakpuasannya kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Meski demikian, dia tidak menyebutkan OPD yang ditugaskan merevitalisasi Banten Lama itu. Pemeliharaan tujuan wisata itu seharusnya dilakukan OPD bersangkutan tetapi tidak dijalankan dengan baik sehingga Banten Lama terkesan tak terawat.
“Banten Lama dibangun dengan anggaran cukup besar. Seharusnya dirawat dengan baik. Itu baru pembangunan yang berkesinambungan,” katanya. Wahidin mengatakan, OPD terkait diminta tidak meninggalkan Banten Lama setelah dibangun sehingga tak terpelihara.
Tujuan wisata itu berjarak sekitar 10 kilometer (km) dari pusat Kota Serang. Banten Lama merupakan pusat Kesultanan Banten yang berdiri pada abad ke-16 hingga ke-19. Di kawasan itu, terdapat Masjid Agung Banten Lama yang didirikan pada abad ke-16, serta reruntuhan Keraton Kaibon dan Surosowan.
Banten Lama dibangun dengan anggaran cukup besar. Seharusnya dirawat dengan baik. Itu baru pembangunan yang berkesinambungan.
“Pembangunan setengah-setengah. Dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan bagi masyarakat Banten, OPD harus melaksanakan pekerjaan secara tuntas,” ujarnya.
Wahidin mencontohkan, dia mengendarai mobil pengangkut sampah saat menertibkan kawasan-kawasan kumuh di Kota Tangerang, Banten.
Wali Kota Tangerang tahun 2003-2013 itu juga mengemudikan kendaraan yang sama ke beberapa pasar agar kembali bersih. Menurut Wahidin, tak mudah mengubah kebiasaan masyarakat. Namun, pada akhirnya, Kota Tangerang meraih penghargaan Adipura beberapa kali.
Kepala Bidang Aplikasi Informatika dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Banten Amal Herawan mengatakan, kawasan bersih, aman, nyaman dan indah akan terwujud dengan semangat yang dibangun berbagai pihak.