Tak Hanya Pejabat, Tujuh Tenaga Medis di Kalteng Juga Positif
Setelah Wali Kota Palangkaraya Fairid Naparin dinyatakan postif terinfeksi korona, puluhan pejabat dan wartawan yang selama ini melakukan kontak dengannya diperiksa dan dilakukan pemeriksaan cepat.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Setelah Wali Kota Palangkaraya Fairid Naparin dinyatakan postif terinfeksi korona, puluhan pejabat dan wartawan yang selama ini melakukan kontak dengannya diperiksa dan dilakukan pemeriksaan cepat. Selain pejabat, hingga kini sudah tujuh tenaga kesehatan di Kalteng yang positif korona, satu di antaranya meninggal.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya Andjar Hari Purnomo mengungkapkan, timnya saat ini masih terus menelusuri jaringan kontak Wali Kota Palangkaraya, mulai dari keluarga, sopir, asisten pribadi, pejabat, hingga wartawan yang melakukan kontak selama 14 hari belakangan.
”Kami akan wawancara apakah yang bersangkutan melakukan kontak fisik atau tidak, lalu kami lakukan pemeriksaan cepat atau rapid test, nanti akan dilanjut dengan pengambilan swab,” kata Andjar saat dihubungi di Palangkaraya, Rabu (29/4/2020).
Andjar menjelaskan, pihaknya juga sudah memeriksa kondisi kesehatan Wali Kota Palangkaraya Fairid Naparin dan hasilnya tak ada gejala atau penyakit penyerta lain. Fairid yang baru berusia 34 tahun itu adalah pemimpin daerah termuda di Kalteng. ”Beliau dalam keadaan sehat dan baik-baik saja,” ujarnya.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalteng Haris Sadikin mengatakan, pada Rabu sekitar pukul 14.00, petugas kesehatan datang ke kantor PWI di Palangkaraya untuk mewawancarai 25 wartawan yang sebelumnya melakukan kontak fisik dengan Fairid Naparin. Data itu digunakan untuk pemeriksaan cepat (rapid test).
”Setelah dicek, memang tidak semua melakukan kontak fisik, tetapi kami berharap semua tetap diperiksa. Jangan sampai tunggu ada yang positif karena hampir semua wartawan di kota ini masih bekerja di lapangan,” kata Haris.
Haris menambahkan, pihaknya sudah mengimbau semua wartawan di Kalteng untuk sebisa mungkin membuat berita dari rumah dan memanfaatkan teknologi yang ada. Ia juga meminta semua wartawan yang mewawancarai Wali Kota Palangkaraya untuk melakukan isolasi mandiri di rumah. Jika perlu, mereka diliburkan sementara.
”Kami minta perusahaan media juga memberikan pelindung diri kepada wartawan yang masih bekerja di lapangan,” ujarnya.
Tenaga medis
Wakil Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kalteng Suyuti Syamsul menyebutkan, hingga kini terdapat tujuh petugas kesehatan di Kalteng yang terinfeksi penyakit mematikan ini. Mereka terdiri dari seorang dokter, seorang sopir ambulans, dan lima perawat yang tersebar di beberapa wilayah zona merah di Kalteng.
”Satu orang sembuh, satu meninggal, dan lima orang masih dalam perawatan,” kata Suyuti yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kalteng.
Suyuti menuturkan, kedisiplinan untuk beraktivitas di rumah bagi masyarakat menjadi kunci penanganan Covid-19. Selama hal itu tidak bisa dilakukan, korban akan terus berjatuhan.
”Pemerintah akan berupaya sekuat tenaga untuk menjaga dan melindungi masyarakat, juga para petugas kesehatan yang menangani langsung pasien wabah mematikan ini. Masyarakat perlu disiplin untuk tidak keluar rumah dulu,” katanya.
Pemerintah akan berupaya sekuat tenaga untuk menjaga dan melindungi masyarakat, juga para petugas kesehatan yang menangani langsung pasien wabah mematikan ini.
Hingga kini, data dari tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Kalteng menunjukkan peningkatan. Jumlah 114 kasus pada Selasa (28/4/2020) menjadi 128 kasus positif korona pada Rabu siang. Jumlah yang dirawat pun kini mencapai 110 orang dengan total 12 orang dinyatakan sembuh atau dua kali mendapatkan hasil negatif dan enam orang meninggal.
”Kami berharap pembatasan sosial bisa berjalan efektif sampai wabah ini bisa dikendalikan,” ucap Suyuti.