Terhambat Daftar Daring, Orangtua dan Calon Siswa di Tegal Datangi Sekolah
Semua SMP dan SMA negeri di Kota Tegal, Jateng, mulai membuka penerimaan peserta didik baru daring, Rabu (17/6/2020). Namun, sejumlah orangtua dan murid masih mendatangi sekolah karena terhambat saat mendaftar.
Oleh
KRISTI UTAMI
·4 menit baca
TEGAL, KOMPAS — Sejumlah SMP dan SMA Negeri di Kota Tegal, Jawa Tengah, menyelenggarakan penerimaan peserta didik baru (PPDB) secara daring mulai Rabu (17/6/2020). Akibat mengalami hambatan dalam prosesnya, sejumlah orangtua mendatangi sekolah.
Tahun ini, pemerintah memutuskan untuk kembali melakukan PPDB secara daring. Hal ini dilakukan untuk memudahkan calon peserta didik baru melakukan pendaftaran serta memberikan jaminan proses PPDB berjalan secara obyektif, transparan, akuntabel, dan tidak diskriminatif.
Selain itu, PPDB daring juga diharapkan mampu menekan risiko kerumunan massa di sekolah-sekolah. Kerumunan masa di tengah pandemi Covid-19 berpotensi meningkatkan risiko penyebaran Covid-19.
SMPN 2 Tegal, Kota Tegal, misalnya, sudah dua tahun terakhir menyelenggarakan PPDB secara daring. Kendati demikian, masih ada sejumlah orangtua yang mengaku terkendala saat mendaftar PPDB secara daring.
Kendala yang dihadapi orangtua calon peserta didik cukup beragam, mulai dari tidak punya perangkat untuk mengakses pendaftaran daring, mengalami hambatan jaringan internet, hingga kurang melek teknologi. Sebagian orangtua juga beralasan mereka kurang mantap jika mendaftar secara daring.
”Sebenarnya (saya) bisa mengakses pendaftaran secara daring. Hanya saja, rasanya seperti kurang srek kalau tidak datang langsung ke sekolah,” ujar Anggraeni (47), orangtua calon peserta didik, saat ditemui di SMPN 2 Tegal, Rabu siang.
Tak hanya Anggraeni, puluhan orangtua lainnya juga berbondong-bondong mendatangi SMPN 2 Tegal, Rabu pagi hingga siang. Sebagian besar orangtua datang bersama anaknya, membawa map berisi berkas-berkas yang diperlukan sebagai syarat pendaftaran.
Para orangtua tidak keberatan mengantre selama lebih kurang 1 jam di depan pintu gerbang sebelum akhirnya bisa masuk ke sekolah. Panitia PPDB SMPN 2 Tegal hanya melayani sebanyak 35 pendaftar pada setiap satu sif.
Setelah mencuci tangan dan dicek suhu tubuhnya, sebanyak 35 pendaftar pada setiap sif akan diarahkan menuju tujuh kelas berbeda. Hal itu dilakukan untuk menjaga jarak fisik antarpendaftar dan petugas PPDB.
Di setiap kelas, para pendaftar dibantu menyelesaikan persoalan yang menghambat mereka melakukan PPDB daring. Orangtua dan calon peserta didik akan dibantu mengisi formulir pendaftaran tanpa kontak fisik. Pengisian formulir pendaftaran ditampilkan pada sebuah layar besar di depan kelas. Hal itu dilakukan agar orangtua dan calon peserta didik bisa langsung mengoreksi jika ada kesalahan pengisian data.
”Proses pendaftaran yang dilakukan di dalam kelas tetap dilakukan secara daring melalui laman yang sudah kami siapkan. Petugas hanya membantu mengisi formulir,” kata Ketua Panitia PPDB SMPN 2 Tegal Rofii.
Tidak hanya di SMPN 2 Tegal, sejumlah orangtua dan peserta didik yang mendaftar ke Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Tegal juga mengalami hambatan saat mendaftar PPDB secara daring. Mereka juga mendatangi SMAN 2 Tegal untuk mencari informasi lebih lanjut terkait permasalahan tersebut.
Ines Nur Fadila (15), calon peserta didik SMAN 2 Tegal, mengeluh kesulitan mengakses laman resmi PPDB SMA Provinsi Jateng sejak Rabu pagi. Pada Rabu siang, Ines mendatangi SMAN 2 Tegal untuk mencari tahu penyebab dirinya tidak bisa mengakses laman PPDB tersebut.
”Saya sudah mencoba login (masuk) dari pagi, tetapi belum bisa masuk. Di website (laman) ada tulisan eror, tetapi saya tidak tahu penyebab erornya apa,” kata Ines.
Permasalahan sistem pada laman PPDB Provinsi Jateng terjadi sejak Rabu pagi. Akibatnya, hingga Rabu siang belum ada berkas pendaftaran yang masuk.
Kepala SMAN 2 Tegal Sri Ningsih mengatakan, permasalahan sistem pada laman PPDB Provinsi Jateng terjadi sejak Rabu pagi. Akibatnya, hingga Rabu siang belum ada berkas pendaftaran yang masuk.
”Kelihatannya ada masalah secara sistem, karena persoalan ini juga dialami oleh sekolah-sekolah di daerah lain. Kami sudah komunikasikan persoalan ini dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, semoga bisa segera teratasi,” kata Ningsih.
Secara terpisah, Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal Ismail Fahmi mengatakan, kendala sistem yang sempat menghambat proses PPDB daring tingkat SMA sudah terselesikan Rabu siang. Ia berharap proses pendaftaran PPDB daring bisa berjalan lancar hingga akhir.
Menurut Fahmi, ada lima SMA Negeri dan 18 SMP Negeri yang menyelenggarakan PPDB daring mulai Rabu. Pendaftaran akan dibuka hingga Kamis (25/6/2020) dan hasilnya diumumkan pada Selasa (30/6/2020).
Tahun ini, ada empat jalur yang bisa dipilih calon peserta didik untuk mendaftar sekolah, yakni jalur zonasi, jalur afirmasi, jalur perpindahan tugas orangtua dan anak tenaga medis yang menangani Covid-19, serta jalur prestasi. Adapun kuota yang disediakan adalah 50 persen dari jalur zonasi, sebesar 15 persen dari jalur afirmasi, sebesar 5 persen dari jalur perpindahan tugas orangtua dan anak tenaga medis yang menangani Covid-19, serta 30 persen dari jalur prestasi.