Pendiri PAN, Amien Rais, tidak ada dalam struktur kepengurusan PAN 2020-2025 yang diumumkan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Jakarta, Rabu (25/3/2020). Meski demikian, PAN menegaskan internal PAN tetap solid.
Oleh
Norbertus Arya Dwiangga Martiar
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kabar bahwa pendiri Partai Amanat Nasional, Amien Rais, tidak masuk dalam struktur kepengurusan PAN periode 2020-2025 terbukti benar. Nama Amien Rais tidak ada di dalam daftar kepengurusan yang diumumkan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Jakarta, Rabu (25/3/2020). Meski demikian, dua putra Amien Rais ada dalam jajaran kepengurusan dan dijadikan simbol bahwa kondisi internal PAN tetap solid.
Dalam struktur kepengurusan baru tersebut, mantan Ketua Umum PAN Sutrisno Bachir menggantikan Amien Rais menduduki jabatan ketua dewan kehormatan. Adapun ketua dewan pakar diisi oleh Dradjad H Wibowo. Mantan ketua umum PAN lainnya, Hatta Rajasa, menjabat ketua majelis penasihat partai.
Zulkifli mengatakan, rencana semula, pada Rabu (25/3/2020) diselenggarakan pelantikan pengurus DPP PAN 2020-2025. Setelah itu, pengurus akan langsung mengadakan Rapat Koordinasi Nasional DPP PAN.
”Namun, mengikuti imbauan pemerintah pusat dan DKI Jakarta, juga melihat musibah yang kita alami bersama, saat ini kami hanya akan mengumumkan pengurus. Acara lainnya akan ditunda sampai waktu yang belum ditentukan,” kata Zulkifli.
Sekretaris Jenderal DPP PAN M Eddy Dwiyanto Soeparno mengatakan, PAN tetap solid sampai saat ini. Riak atau dinamika yang terjadi dalam sebuah organisasi, termasuk PAN, akan selalu terjadi. Dia pun memastikan seluruh kader PAN dapat menyikapinya dengan baik.
”PAN sudah dewasa dalam menyikapi perbedaan serta menghargai seluruh pandangan dan pendapat dari kader dan pengurusnya,” kata Eddy.
Bentuk soliditas partai itu, disebutkannya, tecermin dengan adanya dua anak Amien Rais, yaitu Hanafi Rais dan Mumtaz Rais, dalam jajaran pengurus DPP PAN periode 2020-2025. Hanafi ditunjuk untuk kembali menjabat wakil ketua umum, sedangkan Mumtaz mengisi posisi salah satu ketua.
Senada dengan itu, Dradjad mengatakan, posisi anak-anak Amien Rais sangat penting di dalam kepengurusan DPP PAN 2020-2025. Tugas tersebut tidak akan dapat diemban tanpa restu Amien Rais.
”Karena itu, Pak Amien dan Bang Zul tidak usah dipertentangkan. Seperti kata Bang Zul, Pak Amien adalah pendiri PAN, pendiri utama, jadi Pak Amien spesial di PAN. Bagaimana nanti formalnya? Saya rasa hanya masalah waktu saja. Saya yakin, pada saatnya nanti, beliau berdua akan duduk bersama membahas perjuangan PAN ke depan,” tutur Dradjad.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP PAN Yandri Susanto mengatakan, tanggung jawab pengurus PAN akan semakin besar sejalan dengan harapan masyarakat. Oleh karena itu, kontribusi dari segenap kader PAN juga diperlukan, termasuk dari para tokoh yang tak masuk kepengurusan, seperti Amien Rais.
Yandri menegaskan, peran Amien Rais tidak akan tergantikan. ”Saya yakin, meskipun tidak ada nama beliau dalam kepengurusan, tetapi akan punya kontribusi yang signifikan untuk PAN ke depan,” kata Yandri.
Secara terpisah, pengajar Komunikasi Politik di Universitas Paramadina, Hendri Satrio, berpandangan sosok Amien Rais identik dengan PAN. Oleh karena itu, sekalipun tidak ada nama Amien Rais dalam kepengurusan, tak akan berimbas pada eksistensi PAN. PAN juga diyakini tidak akan melepas Amien Rais karena dia memiliki basis suara yang masih baik.
”Jadi, gesekan ini tidak akan bertahan lama dan nanti Amien Rais akan kembali masuk ke dalam kepengurusan PAN,” kata Hendri.
Menurut Hendri, kepengurusan DPP PAN 2020-2025 dapat dilihat sebagai kompromi sekaligus konsolidasi dari beberapa pihak yang ada di internal PAN. Selain itu, kepengurusan dinilai dirancang agar dapat diterima koalisi partai politik pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo dibandingkan jika menyertakan Amien Rais di kepengurusan. Hal itu akan dapat dilihat jika Presiden Joko Widodo memutuskan merombak kabinet.