logo Kompas.id
Politik & HukumPSBB Diakui Belum Optimal
Iklan

PSBB Diakui Belum Optimal

Sejak diterapkan, pemerintah mengakui pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar di sejumlah wilayah belum optimal. Banyak kantor dan pabrik, juga aktivitas lain yang belum mematuhi protokol penanggulangan COVID-19.

Oleh
Nina Susilo
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/T064XpbZBHXtqnO7M1Dxb-MCBEQ=/1024x768/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2Ftiktok-covid-19-indonesia_1586439384.jpeg
TIKTOK INDONESIA

Kepala Kebijakan Publik Tiktok Indonesia, Malaysia dan Filipina Donny Eryastha(kiri) hadir di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta pada Kamis (9/4/2020). Terlihat Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menerima papan tanda sumbangan senilai Rp 100 miliar. Donasi tersebut akan digunakan untuk penyediaan peralatan medis hingga santunan bagi ahli waris tenaga kesehatan yang gugur akibat Covid-19.

JAKARTA,  KOMPAS  – Pemerintah mengakui pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di sejumlah wilayah belum optimal. Pasalnya,  masih banyak kantor dan pabrik yang belum mematuhi protokol penanggulangan COVID-19 ini. Selain imbauan dan peringatan, langkah-langkah lebih tegas diharapkan juga bisa dilakukan lebih optimal.

Pelaksanaan PSBB dievaluasi dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo dari Istana Merdeka,  dan Wakil Presiden Ma\'ruf Amin dari kediaman resmi Wapres, Senin (20/4/2020) siang, di Jakarta.

Editor:
suhartono
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000