KARANGASEM, KOMPAS — Letusan Gunung Agung terjadi pada Sabtu (25/11) pukul 17.30 WITA. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mengamati adanya kolom abu setinggi 1.500 meter di atas puncak Gunung Agung. Status bencana berada di tingkat III atau Siaga.
Dalam rilis dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kepala Subbidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil Syahbana mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di area kawah puncak Gunung Agung. Selain itu, kawasan dalam radius 7,5 kilometer (km) dinilai sebagai zona perkiraan bahaya sehingga harus dikosongkan.
Dalam zona tersebut, kawasan terdampak meliputi, Dusun Br Belong, Pucang, Pangalusan (Desa Ban), Br Badeg Kelodan, Badeg Tengah, Badegdukuh, Telunbuana, Pura, Lebih, Sogra (Desa Sebudi), Br Kesimpar, Kidulingkreteg, Putung, Temukus, Besakih, Jugul (Desa Besakih), Br Bukitpaon, Tanaharon (Desa Buana Giri), Br Yehkori, Untalan, Galih, Pesagi (Desa Jungutan), serta sebagian wilayah Desa Dukuh.
PVMBG mengingatkan warga yang ada di zona perkiraan bahaya untuk segera mengungsi. Jika erupsi terjadi lagi, potensi hujan abu lebat meningkat. Apabila hujan abu itu terjadi, kemungkinan daerah di selatan-tenggara paling rawan bencana karena saat ini angin bertiup dengan arah tersebut.
Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hingga Sabtu siang terdapat 25.016 orang yang mengungsi di 224 titik pengungsian.
Perbekel Sukadana Made Suarjana sudah mendapatkan informasi bahwa Gunung Agung menyemburkan abu pada Sabtu pukul 17.20 WITA dan aparat meminta masyarakat untuk waspada. Made bersama warga belum dapat melihat visual gunung langsung karena cuaca mendung. Namun, beberapa warga sempat melihatnya. Desa Sukadana berada sekitar 8 kilometer dari kawah.
Sementara di desa yang jauhnya 13 kilometer dari kawah, sejumlah warga di tenggara gunung melihat asap kelabu pekat membubung tinggi.
Sebelumnya, Gunung Agung meletus pada 21 November 2017 pukul 17.05 WITA dengan ketinggian abu mencapai 700 meter dari kawah timur laut. Sejak diturunkan statusnya dari tingkat Awas ke Siaga pada 29 Oktober 2017, PVMBG belum mengubahnya.
Dalam sejarahnya, PVMBG mencatat, Gunung Agung pernah meletus pada Maret 1963 dengan ketinggian abu mencapai 8-10 kilometer di atas puncak. Letusan ini disertai aliran piroklastik yang terdiri dari gas panas, abu vulkanik, dan bebatuan. Bencana ini menewaskan setidaknya 1.100 orang. (DD09/AYS)