Polda Jateng Bakal Simulasikan Sistem Satu Arah di Jalan Tol
Kepolisian Daerah Jawa Tengah menyiapkan simulasi pemberlakuan sistem satu arah di jalan tol untuk arus mudik Lebaran 2019. Rencana rakayasa lalu lintas disiapkan mengantisipasi kemacetan setelah keluar dari tol.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·3 menit baca
SOLO, KOMPAS — Kepolisian Daerah Jawa Tengah menyiapkan simulasi pemberlakuan sistem satu arah di jalan tol untuk arus mudik Lebaran 2019. Rencana rekayasa lalu lintas disiapkan mengantisipasi kemacetan setelah keluar dari tol.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Rycko Amelza Dahniel mengatakan, berdasarkan prediksi, tiga gerbang keluar tol, yaitu Pejagan, Brebes Barat, dan Brebes Timur, akan menjadi akses yang dipilih banyak pemudik menuju wilayah selatan Jawa Tengah, seperti ke Banyumas dan Purbalingga. Kemacetan kendaraan yang keluar dari gerbang-gerbang tol tersebut perlu diantisipasi karena kondisi jalan menyempit.
”Rencananya satu arah akan sampai Pejagan atau Brebes Timur atau Brebes Barat, selanjutnya akan normal kembali. Ini sedang dilakukan pengkajian di mana tiga exit toll tadi adalah yang paling favorit untuk ke arah selatan Jawa Tengah,” ucap Rycko, di Solo (8/5/2019).
Jika pengaturan satu arah berakhir di tiga pintu keluar tol itu, Rycko khawatir beban arus kendaraan akan beralih ke jalur menuju wilayah selatan Jateng. Pasalnya, jalur tersebut relatif lebih sempit ketimbang ruas pantura.
Untuk itu, Polda Jawa Tengah pekan depan akan melakukan simulasi pemberlakuan sistem satu arah di jalan tol. Menurut Rycko, perlu rekayasa pengaturan lalu lintas di titik-titik gerbang keluar tol.
Sejumlah titik kemacetan setelah keluar dari gerbang tol, seperti lampu lalu lintas, pasar tumpah, penyempitan jalan, titik putar kendaraan (u-turn), akan diatur, berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.
Sejumlah titik kemacetan setelah keluar dari gerbang tol, seperti lampu lalu lintas, pasar tumpah, penyempitan jalan, titik putar kendaraan (u-turn), akan diatur, berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.
”Mudah-mudahan pada tahun ini (arus mudik) akan lebih baik daripada tahun lalu karena ruas jalan tol dari barat menuju ke timur sudah tersambung semua, mulai dari Jakarta, Jawa Barat, kemudian Jawa Tengah, sampai Jawa Timur,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi memaparkan, penerapan satu arah arus mudik dilaksanakan pada 30-31 Mei dan 1-2 Juni mulai pukul 06.00 selama 24 jam keluar Jakarta menuju arah timur. Jalur yang akan direkayasa sekitar 230 kilometer, dari Km 29 (Cikarang Utama) sampai Km 262 atau gerbang keluar Tol Brebes Barat (Kompas, 8/5/2019).
Untuk arus balik, penerapan satu arah, menurut rencana, akan dilaksanakan pada 8-10 Juni mulai pukul 06.00 selama 24 jam. Rekayasa ini dilaksanakan sepanjang lebih kurang 160 kilometer dari Km 189 (Palimanan) sampai Km 29 (Cikarang Utama).
”Jika sudah disahkan, kami akan melakukan imbauan melalui media, spanduk, dan iklan. Kami berharap warga menyesuaikan dengan jadwal mudik agar tidak terjebak kemacetan,” ujarnya.