Presiden Joko Widodo secara resmi mengumumkan wakil-wakil menteri pada Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (25/10/2019) siang. Tercatat ada 12 wakil menteri untuk 11 kementerian.
Oleh
Khaerudin
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo secara resmi mengumumkan wakil-wakil menteri pada Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (25/10/2019) siang. Tercatat ada 12 wakil menteri untuk 11 kementerian yang bakal dilantik seusai diumumkan Presiden.
Sebelum mengumumkan, Presiden mengatakan telah bertemu dengan wakil-wakil menteri yang akan diangkatnya. Presiden mengakui, profil sejumlah wakil menteri ini sangat meyakinkan.
”Saya tadi pagi sudah bertemu beliau-beliau yang akan memberikan dukungan pada tugas menteri. Menurut saya, profilnya sangat-sangat bagus, dalam rangka memperkuat Kabinet Indonesia Maju,” kata Presiden Jokowi.
Berbeda dengan kementerian lainnya, khusus untuk Kementerian BUMN, Presiden Jokowi mengangkat dua wakil menteri untuk mendampingi Menteri BUMN Erick Thohir, yakni Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo. Budi adalah Dirut PT Inalum setelah sebelumnya dikenal sebagai Dirut Bank Mandiri, sementara Kartika sebelum ini adalah Dirut Bank Mandiri.
Posisi wakil menteri lainnya adalah Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Wempi Wetipo, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong, Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional Surya Tjandra, dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Angela Herliani Tanoesoedibjo.
Seperti halnya saat mengumumkan menteri Kabinet Indonesia Maju, Presiden Jokowi juga memberikan tugas-tugas khusus saat memperkenalkan nama-nama wakil menteri ini. Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar yang disebut pertama oleh Presiden akan menjalankan tugas khusus diplomasi ekonomi.
”Tadi pagi, saya sampaikan tugas khusus, yaitu diplomasi ekonomi, terutama yang berkaitan dengan perjanjian perdagangan dan investasi, misalkan Indonesia-Australia. Yang belum (ada perjanjian perdagangan) saya berikan target agar segera bisa diselesaikan. Ada 14-15 negara yang kita perlukan perjanjian perdagangannya. Terutama dengan Uni Eropa,” kata Presiden.
Untuk Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono, Presiden Jokowi menyebut yang bersangkutan berpengalaman dalam korporasi sehingga mendapat tugas khusus untuk pengembangan industri pertahanan. ”Bapak Sakti Wahyu Trenggono, profesional, sangat berpengalaman dalam korporasi, akan menjadi wakil menteri pertahanan. Saya berikan tugas khusus agar bisa mengembangkan industri-industri strategis pertahanan kita,” katanya.
Untuk Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Presiden menyampaikan, optimalisasi anggaran harus tepat sasaran dan memberi manfaat kepada rakyat. ”Karena portofolionya besar di Kementerian Keuangan, di sana akan dibantu Pak Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. Beliau sudah lama berkecimpung di Kemenkeu. Optimalisasi anggaran agar tepat sasaran memberi manfaat pada rakyat bisa dilakukan,” tutur Presiden.
Terhadap Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Presiden berpesan agar bisa membantu menteri perdagangan menyelesaikan perjanjian perdagangan internasional serta mampu meningkatkan ekspor ke negara nontradisional. Sementara Wakil Menteri PUPR Wempi Wetipo yang asli Papua akan bertugas khusus dalam pengawasan proyek infrastruktur, terutama di Indonesia bagian timur.
Untuk Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong, Presiden meminta agar pengalaman Alue selama berkecimpung di Badan Restorasi Gambut bisa membantu kinerjanya dalam pelestarian hutan dan alam.
Untuk Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi, Presiden secara khusus mengingatkan kebutuhan pengelolaan 74.800 desa di seluruh Tanah Air. ”Pak menteri desa perlu diberi back up agar pengawasan dana desa yang mencapai Rp 70 triliun per tahun diperlukan pengawasan dan menghasilkan desa yang baik,” kata Presiden.
Tugas khusus juga diberikan kepada Wakil Menteri Agraria Surya Tjandra. ”Terutama membantu pak menteri di dalam menyelesaikan konflik-konflik agraria, sengketa-sengketa lahan,” kata Presiden Jokowi.
Terhadap dua Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo, Presiden berpesan agar aset-aset BUMN yang jumlahnya mencapai Rp 8.400 triliun bisa dikelola dengan baik dan memberi kontribusi terhadap rakyat serta negara.
”Kita tahu portofolio (Kementerian BUMN) besar sekali, ada 140-an BUMN dengan aset Rp 8.400 triliun. Ini memerlukan pengelolaan yang sangat baik, memerlukan kontrol yang sangat baik sehingga menjadi aset yang meningkat dan memberi kontribusi kepada rakyat dan negara,” katanya.
Presiden pun meminta baik Budi maupun Kartika mampu membantu Menteri BUMN Erick Thohir membuat lompatan agar BUMN bisa menjadi pemain global. ”Kita harapkan nanti ada lompatan besar dalam valuasi aset yang ada. Untuk mencari partner yang baik sehingga BUMN kita menjadi perusahaan, korporasi yang memiliki reputasi baik di dunia global,” katanya.
Sementara untuk satu-satunya wakil menteri perempuan, Angela Herliani Tanoesoedibjo, Presiden meminta putri sulung Ketua Umum Perindo Harry Tanoesoedibjo untuk membantu promosi pariwisata Indonesia.
”Kita harapkan promosi pariwisata kita lebih fokus dan wisatawan yang datang berkunjung ke Indonesia semakin banyak,” kata Presiden.