Libur Natal dan Tahun Baru, Wisatawan Serbu Agrowisata
Wisatawan menyerbu sejumlah obyek wisata di Batu dan Malang dalam beberapa hari terakhir. Mereka memanfaatkan waktu libur sekolah yang bersamaan dengan libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
BATU, KOMPAS — Wisatawan menyerbu sejumlah obyek wisata di Batu dan Malang dalam beberapa hari terakhir. Mereka memanfaatkan waktu libur sekolah yang bersamaan dengan libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Wisatawan tidak hanya menjejali obyek wisata buatan, tetapi juga wisata alam dan agrowisata.
Arus wisatawan terlihat sejak dari pintu keluar Tol Pandaan-Malang di Karanglo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Mobil-mobil dari luar daerah mengarah ke Batu sehingga menimbulkan penumpukan kendaraan. Kendaraan juga merambat di pertigaan Karangploso, Malang, dan pertigaan Jalan Brantas di Kelurahan Sisir, Batu.
Agrowisata petik apel di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, menjadi salah satu obyek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan dari luar daerah. Sebagian besar wisatawan merupakan keluarga yang datang secara rombongan.
”Saya memanfaatkan waktu libur dengan datang ke sini bersama keluarga. Kemarin dari Surabaya, sekarang di Malang, besok ke Yogyakarta,” kata Karsidi (70), salah satu wisatawan asal Jakarta yang tengah menikmati wisata petik apel di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji.
Karsidi menyatakan sudah sering ke Malang, tetapi baru kali ini berkunjung ke kebun apel. Alasannya, ia dan keluarga ingin melihat tanaman apel dan mendokumentasikan. Adapun obyek wisata buatan yang lain dia mengaku sudah terbiasa.
Saya memanfaatkan waktu libur dengan datang ke sini bersama keluarga.
Pengurus Kelompok Tani Makmur Abadi (KTMA) selaku penyedia wisata petik apel, Harno, mengatakan, jumlah pengunjung meningkat sejak 21 Desember. Mereka berasal dari Pulau Jawa dan luar Jawa yang tengah menghabiskan libur panjang akhir tahun.
”Peningkatannya mencapai 150 persen pada 20 Desember ke 21 Desember. Kalau tanggal 25 Desember kenaikan jumlah pengunjungnya mencapai 3,5 kali dari tanggal 20 Desember,” ucap Harno yang merasa optimistis jumlah pengunjung membaik sampai tahun baru tiba.
Menurut Harno, jumlah pengunjung pada akhir tahun ini tidak sebagus waktu yang sama tahun-tahun sebelumnya. Jumlah pengunjung terbanyak Desember ini hanya 332 orang dalam sehari. Padahal, pada hari libur biasa jumlah pengunjung hanya 80-100 orang. Sementara pada libur akhir tahun lalu jumlah pengunjung lebih dari 400 orang dalam sehari.
Penurunan jumlah pengunjung pada akhir tahun ini disebabkan penyedia layanan wisata petik apel saat ini bertambah. Setidaknya, saat ini ada delapan kelompok tani penyedia petik apel di Batu. ”Dulu kami sendirian,” ucapnya.
Untuk bisa menikmati apel, wisatawan cukup membayar Rp 25.000 per orang. Mereka bisa menikmati apel sepuasnya di dalam kebun. Adapun jika ingin membawa keluar apel, harga per kilogram mencapai Rp 20.000. Stok apel saat ini mencukupi.
Peningkatan wisatawan juga terjadi di Pantai Balekambang, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Ahmad Faiz Wildan, Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Jasa Yasa, selaku pengelola Pantai Balekambang, mengatakan, pada libur Natal (25 Desember siang) kemarin angka pengunjung mencapai 2.000 orang lebih dari biasanya 1.500-2.000 orang (akhir pekan) dan 300 orang (hari biasa).
”Angka wisatawan ini semoga semakin membaik sampai Tahun Baru nanti,” katanya. Faiz berharap jelang libur Tahun Baru ini tidak ada kabar burung (hoaks) soal kondisi wisata pantai. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya selalu berembus hoaks yang salah satunya menyatakan isu potensi tsunami sehingga mengurangi wisatawan yang berkunjung ke pantai.
Jasa Yasa sendiri telah mempersiapkan sejumlah hal untuk menyambut libur akhir tahun, mulai dari membenahi fasilitas dan spot menarik untuk foto hingga menyediakan panggung musik dangdut dan gamelan serta lampu dan pesta kembang api.