Capres Muharrem Ince Sebut Indonesia adalah Negara Besar
Oleh
Musthafa Abd Rahman
·2 menit baca
Di tengah kesibukannya berkampanye, calon presiden Muharrem Ince menyempatkan diri untuk berbicara kepada Kompas di Istanbul, Turki. Ia memuji Indonesia sebagai negara yang besar.
Saat capres dari Partai Rakyat Republik (CHP) itu hendak melanjutkan kampanye yang berlangsung ketat, di Lapangan Taksim, Istanbul, ia menyapa Kompas.
”Ya, ya, selamat datang (di Turki),” ujar Ince setelah Kompas memperkenalkan diri.
”Indonesia adalah negara besar. Indonesia lebih baik daripada Turki dalam hal demokrasi. Maka, Turki harus belajar dari Indonesia dalam hal demokrasi,” papar Ince.
Turki akan menggelar pemilu presiden dan parlemen pada Minggu (24/6/2018). Pemilu itu merupakan pelaksanaan sistem politik baru di Turki, yakni sistem presidensial, sesuai hasil referendum amandemen konstitusi dari sistem parlementer ke presidensial, April 2017.
Maka, pascapemilu 24 Juni, Turki resmi memasuki era politik baru, yaitu sistem presidensial, dengan presiden memiliki wewenang eksekutif penuh, sementara jabatan perdana menteri dihapus. Selama ini, presiden Turki hanya simbolis karena wewenang eksekutif dipegang oleh perdana menteri.
Pemilu presiden dan parlemen—pertama kali digelar bersamaan dalam satu hari—semula hendak digelar sesuai jadwal, yaitu November 2019. Namun, secara mengejutkan, Presiden Recep Tayyip Erdogan pada 18 April mengumumkan pelaksanaan pemilu presiden dan parlemen dimajukan menjadi 24 Juni 2018, lebih cepat 17 bulan.
Selain Ince, ada lima capres lagi yang akan bertarung dalam pilpres 24 Juni. Mereka antara lain Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Partai Keadilan dan Persatuan/AKP) serta Meral Aksener (Partai Kebaikan/Iyi).